Melihat kondisi yang seperti ini, memang sangat memperihatinkan. Apalagi bila ada tambahan debit air dari Ciliwung
Tangerang (ANTARA News) - Tiga Kepala Daerah melakukan pemantauan di bendungan pintu air 10 Kota Tangerang, Banten, setelah terjadinya luapan yang merendam permukiman warga dan jalan umum.

Ketiga kepala daerah tersebut yakni Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Ketiga pejabat daerah di Provinsi Banten tersebut melakukan komunikasi terkait rencana sodetan Ciliwung - Cisadane yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menyampaikan kondisi akibat luapan sungai cisadane yang merendam permukiman warga dan jalan umum.

"Bagaimana nantinya bila terjadi sodetan. Maka, luapan air dari Sungai Cisadane akan semakin besar dan warga yang terkena banjir pun semakin bertambah," ujarnya.

Begitu pula dengan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar yang menjelaskan mengenai dampak terburuk bagi daerah hilir Sungai Cisadane.

Saat ini saja, sudah mencapai seribu rumah warga yang terendam banjir akibat luapan sungai. "Maka itu, gagasan DKI Jakarta untuk dilakukan sodetan Ciliwung - Cisadane, sangat kami tolak," katanya.

Rano Karno kemudian melakukan peninjauan kondisi bendungan pintu air 10 yang sejak zaman Belanda belum pernah ada pemeliharaan maupun perbaikan.

"Melihat kondisi yang seperti ini, memang sangat memperihatinkan. Apalagi bila ada tambahan debit air dari Ciliwung," katanya.

Ketiga pejabat daerah kemudian melakukan pemantauan banjir ke beberapa tempat di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang yang terkena imbas dari luapan Sungai Cisadane.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014