Nunukan (ANTARA News) - Pesawat helikopter jenis Bell 412 EP dengan nomor flight HA-5166 milik TNI AD yang mengangkut prajurit Satgas Pamtas Yonif 100/Raider dari Bandara Juwata Kota Tarakan Kalimantan Utara diperkirakan mendarat darurat akibat kondisi cuaca buruk.

Perwira Seksi Intelijen Satgas Pamtas Yonif 100/Raider, Lettu Inf Bayu Adhi di Nunukan, Rabu malam menerangkan, pesawat helikopter tersebut "take off" dari Bandara Juwata Kota Tarakan menuju Pos Perbatasan Indonesia-Malaysia di Long Bawan Kecamatan Krayan dengan mengangkut tujuh personil Satgas Pamtas Yonif 100/Raider dan tiga kru pesawat serta logistik seberat 600 kilogram.

Sebenarnya, helikopter tersebut merencanakan berangkat dari Kota Tarakan pada pagi hari namun kondisi cuaca masih memburuk (gelap) sehingga terbang siang hari pukul 13.25 Wita, katanya.

Bayu Adhi mengungkapkan, sekitar pukul 14.30 Wita, co pilot pesawat helikopter ini ketika melewati Kabupaten Malinau Kalimantan Utara mengontak Bandara Juwata Kota Tarakan menyampaikan akan kembali ke Kota Tarakan karena cuaca buruk.

Ia mengatakan Markas Komando Taktis Pamtas di Kabupaten Nunukan mendapatkan penyampaian dari Bandara Juwata bahwa helikopter tersebut masih terpantau melalui Radar Bandara Kabupaten Malinau sekitar pukul 15.30 Wita.

"Sekitar pukul 15.30 Wita, Radar Bandara Malinau masih memantau helikopter tersebut lewat di wilayahnya," ujar dia.

Pada sekitar pukul 17.00 Wita, Bayu Adhi mengakui ketika berada di sekitar Long Berang Kecamatan Krayan co pilot mengontak akan melakukan dan mencari helipad untuk pendaratan darurat karena cuaca semakin memburuk dengan awan hitam disertai hujan.

Ia memperkirakan pesawat telah melakukan pendaratan namun belum diketahui lokasinya karena biasanya apabila helikopter yang masih menggunakan radio itu saat mendarat alat komunikasinya langsung mati.

Pesawat ini tujuannya menuju Pos Perbatasan Long Bawan Kecamatan Krayan dengan mengangkut prajurit pamtas untuk ditempatkan pada beberapa pos di sepanjang perbatasan Negeri Sarawak Malaysia dengan Kabupaten Nunukan, ujar Bayu Adhi.

"Sampai sekarang pukul 21.00 Wita, posisi pesawat belum diketahui secara pasti. Namun kami masih berpegang pada keterangan terakhir dari co pilot akan melakukan pendaratan darurat dan batal kembali ke Tarakan," kata dia.

Helipad terdekat di Long Berang tersebut berada di sekitar Penampungan bahan bakar minyak (BBM) Long Layu dan Long Bilango yang jaraknya sangat dekat pada posisi terakhir co pilot memberikan informasi.

Pada malam sekitar pukul 22.40 Wita, LKBN Antara di Nunukan mendapatkan informasi dari Perwira Seksi Teritorial Satgas Pamtas Yonif 100/Raider, Lettu Inf Abraham Prihadi bahwa keterangan dari Koramil 02 Mentarang, helikopter masih terlihat melintas di daerah Long Sulit dan Long Berang saat dalam cuaca hujan gerimis.

"Saat ini kami masih mencari "exact lokation" dan informasi lainnya," katanya melalui short massage service (sms).

Prajurit satgas pamtas yang diangkut, sebut Abraham Prihadi, dalam rangka pergeseran pasukan masing-masing Sertu Eliandy Saragih, Kopda Rudianto, Kopda Said Kelihu, Kopda Heri Purnomo, Pratu Feri Kurniawan, Praka Tri Gunardi dan Prada Jek Raynold.(*)

Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014