Di sejumlah titik, kami juga telah memasang rambu-rambu berisi pemberitahuan banjir di Jepara dan Kudus sehingga kendaraan pribadi diimbau untuk kembali ke Semarang,"
Semarang (ANTARA News) - Jalur darat yang menghubungkan antara Kabupaten Demak dengan Kabupaten Kudus ditutup akibat banjir dengan ketinggian air antara 50 centimeter hingga 1 meter.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Demak Kompol Tedy Rayendra saat dihubungi dari Semarang, Rabu malam, mengatakan bahwa kondisi arus kendaraan mulai dari Kecamatan Gajah hingga perbatasan Kabupaten Demak dengan Kabupaten Kudus macet total sehingga ditutup baik dari arah timur maupun barat.

"Kemacetan lalu lintas itu terjadi karena ruas jalan sepanjang 10 kilometer di perbatasan Kabupaten Demak dan Kabupaten Kudus tergenang banjir," katanya.

Menurut dia, berbagai jenis kendaraan hanya bisa berhenti di jalan tersebut karena ruas jalan yang tergenang banjir tidak bisa dilalui kendaraan.

"Untuk mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan terhadap para pengguna jalan yang terjebak banjir, petugas kepolisian dari beberapa sektor dan Polda Jateng melakukan patroli," ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat yang akan melewati jalur tersebut agar mengurungkan niatnya agar tidak terjebak macet akibat banjir yang bertambah parah.

"Di sejumlah titik, kami juga telah memasang rambu-rambu berisi pemberitahuan banjir di Jepara dan Kudus sehingga kendaraan pribadi diimbau untuk kembali ke Semarang," katanya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun kemacetan lalu lintas sepanjang puluhan kilometer juga terjadi di ruas jalan Trengguli atau jalur timur Kabupaten Demak hingga Karanganyar yang berbatasan dengan Kabupaten Kudus.

Ruas jalan dari Trengguli yang menuju Kecamatan Welahan Jepara juga ditutup karena banjir yang menggenang sejak Selasa (20/1) malam.

Banjir juga menyebabkan belasan ribu warga yang berada di sejumlah desa di Kecamatan Wedung dan Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.

Sejumlah desa yang terendam banjir itu antara lain Desa Mijen, Desa Tedunan, dan Desa Pecuk.

Pewarta: Wisnu Adhi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014