Jakarta (ANTARA News) - Konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle (JLL) menyatakan siklus bisnis di Indonesia selaras dan dinilai berkaitan erat dengan siklus pemilihan umum yang berlangsung setiap lima tahun sekali.

"Ekonomi Indonesia berjalan menyerupai siklus pemilu," kata Country Head JLL Indonesia Todd Lauchlan di Jakarta, Kamis.

Menurut Todd Lauchlan, apa yang terjadi pada sektor properti di Indonesia pada tahun 2013 lalu memiliki kemiripan dengan apa yang terjadi pada tahun 2008 atau setahun sebelum Pemilu 2009.

Kondisi itu, ujar dia, adalah sektor properti cenderung pertumbuhannya melambat pada setahun sebelum pemilu seperti yang dialami pada tahun 2013, dan akan kembali menunjukkan peningkatan setelah pemilu berlangsung.

Ia berpendapat, berbagai pihak juga telah mengetahui bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami perlambatan, termasuk pula di sektor properti.

"Perlambatan barangkali merupakan hal yang baik karena sekitar 12 bulan sebelumnya diperkirakan laju ekonomi terlalu panas," katanya.

Todd mengungkapkan, perlambatan pasar termasuk di sektor properti berpeluang untuk berjalan selama beberapa triwulan ke depan.

Ia juga mengatakan, kondisi ekonomi dan sosial politik menjelang pelaksanaan Pemilu diperkirakan membuat dinamika bisnis properti akan sedikit mereda.

"Secara umum permintaan dan pertumbuhan harga properti diperkirakan menurun dibanding tahun 2013," katanya.

Namun, Todd mengingatkan bahwa prediksi sejumlah institusi ekonomi global terhadap Indonesia menunjukkan optimisme yang kuat.

Hal itu, menurut dia, akan mendorong pihak baik dari dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi termasuk di dalam sektor properti Indonesia.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014