Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan software analisis bisnis, SAS, berada di posisi ke dua dalam Chartis’ prestigious RiskTech100 rankings, dan dinyatakan juga sebagai pemenang pada kategori core technology, perbankan dalam sektor vertikal dan credit risk.

“Sebagai pemenang di kategori core technology, SAS dikenal karena analisis on-demand nya yang luar biasa dan mampu untuk menangani jumlah data yang besar sekaligus menjaga kualitas data,” kata Peyman Mestchian, Managing Partner di Chartis.

“Kemampuan tinggi teknologi di dalam risk management merupakan hal mendasar untuk proses yang lebih baik, lebih cepat , dan pengambilan keputusan yang lebih akurat – sebuah bidang, dimana SAS unggul,” katanya seperti dikutip dalam siaran pers SAS yang diterima ANTARA News di Jakarta, Jumat.

Chartis memprediksikan pengeluaran IT global risk pada sektor keuangan dapat melebihi US$30 miliar pada 2015, perlu dicatat bahwa perusahaan-perusahaan telah menginvestasikan banyak di teknologi real time dan big data.

Chartis menjelaskan bahwa “Jumlah data, kompleksitas, dan kecepatan dapat memberikan kesempatan untuk risk intelligence yang lebih baik dan tindakan pencegahan risk mitigation.”

Penggunaan teknologi tumbuh banyak pada risk data management, kata Chartis. “Diantara tahun 2014 dan 2015, institusi keuangan akan meningkatkan pengeluaran di risk data management sebanyak 17% dari US$ 7,5 miliar menjadi US$8,9 miliar.”

Pada 2013, SAS adalah salah satu pemimpin kategori di Chartis’ RiskTech Quadrant Credit Risk Management Systems for the Banking Book, RiskTech Quadrant® for Data Management and BI, and RiskTech Quadrant® for Basel 3.

Chartis juga memberi peringkat SAS baru-baru ini sebagai pemimpin kategori RiskTech Quadrant untuk teknologi anti-money laundering dan software operational risk management.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014