Pembukaan posko peduli bencana Sinabung dan bencana banjir itu untuk membantu meringankan beban dari warga yang terkena bencana,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta membuka posko untuk bencana erupsi Gunung Sinabung di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, dan banjir di Karawang dan Bekasi, Jawa Barat, di Kantor Disaster Response Unit UGM.

"Pembukaan posko peduli bencana Sinabung dan bencana banjir itu untuk membantu meringankan beban dari warga yang terkena bencana," kata Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Suratman di Yogyakarta, Jumat.

Selain itu, kata dia, UGM juga mengirim dua tim yang diberangkatkan ke Sinabung serta Kerawang dan Bekasi untuk melakukan pemetaan terhadap kondisi terkini. Mereka akan melakukan pemetaan dan koordinasi dengan pemangku kepentingan.

"Pemetaan dan koordinasi dengan pemangku kepentingan di daerah bencana itu dalam rangka program pengiriman mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Peduli Bencana yang akan diberangkatkan pada awal Februari 2014," katanya.

Menurut dia, pemberangkatan tim peneliti yang melakukan pemetaan itu dikoordinasikan oleh Pusat Studi Bencana UGM dan Disaster Response Unit (Deru) UGM.

"Terkait dengan Sinabung, UGM secara khusus mengirim mahasiswa KKN PPM. Penanganan bencana Sinabung akan berlangsung lama seperti bencana erupsi Gunung Merapi, mulai dari penanganan masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi," katanya.

Meskipun demikian, kata dia, mahasiswa KKN PPM UGM yang dikirim pada masa tanggap darurat ini nanti akan lebih banyak melakukan kegiatan pendampingan.

"Mereka akan melakukan pendampingan pendidikan, bantuan kesehatan, logistik, sosial, ekonomi, dan pendampingan psikologi berupa trauma healing bagi anak-anak yang tinggal di lokasi pengungsian," katanya.

Ia mengatakan, pengalaman Deru UGM ikut membantu penanganan korban bencana erupsi Gunung Merapi pada 2010 bisa menjadi modal untuk membantu penananganan bencana erupsi Gunung Sinabung.

"UGM juga akan membantu tugas pemetaaan daerah rawan bencana untuk perubahan pembangunan tata ruang pascaerupsi Gunung Sinabung. Hal itu sudah menjadi tugas keilmuan kami di bidang akademik," katanya.(*)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014