Sragen, Jawa Tengah (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa dengan adanya revitalisasi akan menjadikan pasar tradisional lebih menarik dan sesuai harapan para konsumen.

"Revitalisasi pasar tradisional itu intinya adalah menjadikan pasar tersebut lebih menarik sesuai yang diinginkan oleh para konsumen," kata Wamendag.

Menurut Wamendag, pasar yang diinginkan oleh konsumen antara lain adanya kejelasan dan stabilnya harga produk-produk yang dijual, pasar yang bersih, terang, tidak becek dan juga produk yang dijual lengkap.

"Kita harus bisa membina pasar-pasar tradisional tersebut untuk memenuhi harapan para konsumen atas pasar yang bersih itu," katanya.

Bayu mengatakan, sesungguhnya, para konsumen tersebut lebih senang untuk mengunjungi pasar tradisional jika dibandingkan dengan pasar modern.

"Ada interaksi sosial di pasar tradisional, itu yang sesungguhnya lebih disukai para konsumen," ujarnya.

Kementerian Perdagangan sendiri sudah menghabiskan dana sebesar Rp1,9 triliun yang dianggarkan dari APBN untuk melakukan revitalisasi pasar-pasar yang saat ini kurang lebih sebanyak 9.559 pasar.

"Sepanjang 2011--2013, baru 461 pasar tradisional yang direvitalisasi, memang membutuhkan dana yang besar," kata Bayu.

Dia menjelaskan, sesungguhnya sebuah pasar harus memiliki tujuh ciri, yakni bersih, taat hukum, peduli konsumen, ramah lingkungan, mempromosikan produk dalam negeri, mampu mempertahankan identitas budaya dan juga omzet penjualan yang terus naik.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, jumlah pasar tradisional di Indonesia sebanyak 9.559 pasar, dan sebanyak 95 persen di antaranya sudah berusia lebih dari 25 tahun dan membutuhkan perbaikan maupun peremajaan. 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014