Saya sudah perintahkan seluruh Panglima Komando Utama (Pangkotama) untuk siaga terhadap bencana. Sebanyak 31 ribu personil sudah dideploy (ditempatkan)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 31 ribu prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersiaga dan terjun mengatasi bencana banjir di sejumlah daerah, bahkan TNI membentuk posko penanganan banjir yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera dan Manado.

"Saya sudah perintahkan seluruh Panglima Komando Utama (Pangkotama) untuk siaga terhadap bencana. Sebanyak 31 ribu personil sudah dideploy (ditempatkan)," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, usai penandatanganan nota kesepahaman (Mou) antara Mabes TNI dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Persero, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

Menurut dia, penempatan puluhan ribu prajurit itu tak hanya untuk membantu evakuasi korban, namun untuk membantu pelayanan kesehatan bagi korban bencana banjir.

"Setiap musibah banjir yang patut diwaspadai adalah penyakit pascabanjir. Oleh karena itu, kita siapkan petugas medis untuk membantu," kata Moeldoko.

Pasukan Zeni juga disiapkan untuk membantu korban bencana merehabilitas rumahnya yang terkena musibah.

Sebelumnya, Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert, di Jakarta, Selasa, mengatakan, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko telah menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI di seluruh Indonesia untuk siaga I bencana banjir mengingat saat ini kondisi cuaca tidak menentu dan curah hujan tinggi yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Menurut dia, di wilayah Jakarta sebanyak 5.559 prajurit TNI diterjunkan untuk membentuk posko penanganan banjir dan membatu korban banjir, antara lain, di Cempaka Putih, Petamburan, Tanah Abang, Kapuk Muara, Pluit, penjaringan, Kebon Jeruk, Cengkareng, Kapuk Raya, Bukit Duri, Cipulir, Pangadegan dan beberapa tempat di lokasi bencana.

Sedangkan peralatan yang digunakan adalah 128 unit perahu karet, 57 unit tenda, 30 unit mobil ambulance, 34 dapur lapangan, 89 unit truk, 42 unit skoci karet, 30 unit motor tempel, 565 pelampung, 15 unit river boat, 1 Pesawat EC 120 B Colibri dan 1 pesawat SA 330, serta beberapa peralatan pendukung lainnya.

Sementara di wilayah Jawa Barat, personil TNI yang diterjunkan sebanyak 10.870 personil tersebar diantaranya Bogor, Sukabumi, Bandung, Sumedang, Garut, Ciamis, Tasikmalaya, Karawang, Subang, Cirebon, Kuningan, Indramayu, Majalengka, Purwakarta, Pandeglang, Serang dan Cilegon.

Peralatan yang digunakan, yakni 19 unit perahu karet, 16 unit truk dan terdapat tiga dapur lapangan. Untuk wilayah Jawa Tengah, personil TNI yang diterjunkan 1.040 orang, tersebar di wilayah Magelang, Muntilan, Ngentak, Sawangan, Pekalongan, Buaran, Wiradesa, Sragitirto, Pemalang, Widuri, Sugiwaras, Batang, Donorojo, Tahunan, Kalibeluk, Warungasem, Kembang, Kalinyamatan, Kebonagung.

"Peralatan yang dipergunakan antara lain delapan unit perahu karet, 11 unit truk, dua unit Bus dan empat dapur lapangan," katanya.

Di wilayah Sumatera, personil yang diterjunkan sebanyak 1.147 orang, yang tersebar di beberapa wilayah seperti Bengkulu, Ogan Komering Ilir, Banyu Asin, Jambi, Merangi dan Lampung.

Peralatan yang dipergunakan 4 unit mobil ambulance, 26 unit truk, 48 unit tenda, 10 unit toolkit, 4 dapur lapangan, 9 perahu karet, 2 loader dan 2 grader.

Sedangkan wilayah Manado, personil yang diterjunkan sebanyak 741 orang dan tersebar di wilayah Tinoor, Ranotana, Tambolang, Tomohon dan Sario. Peralatan yang dipergunakan: 4 unit perahu karet, 7 unit truk, 3 unit Hercules dan18 unit tenda lapangan.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014