Sungai Banjir Kanal Timur sempat meluap pada sekitar pukul 03.00 hingga 04.00 WIB sehingga menggenangi rumah warga yang berada di sekitar sungai
Semarang (ANTARA News) - Beberapa wilayah di Kota Semarang, Selasa, kembali tergenang banjir dengan ketinggian antara 30 hingga 80 centimeter akibat hujan yang turun di daerah ini sejak Senin hingga Selasa pagi ini.

Bahkan, Sungai Banjir Kanal Timur sempat meluap pada sekitar pukul 03.00 hingga 04.00 WIB sehingga menggenangi rumah warga yang berada di sekitar sungai tersebut termasuk akses jalan menuju Rusunawa di Pasar Waru Semarang.

Tetapi luapan sungai Banjir Kanal Timur tersebut tidak sampai masuk ke rusunawa yang terdiri dari tujuh blok tersebut, hanya akses jalan menuju rusunawa tersebut yang terendam air luapan sungai tersebut.

Sekarang ini banjir akibat luapan sungai Banjir Kanal Timur sudah surut tetapi lokasi Rusunawa justru menjadi tempat pengungsian warga yang rumahnya tergenang banjir, kemudian di sekitar jembatan tersebut juga menjadi lokasi pengungsian penduduk.

Daerah-daerah di Semarang yang tergenang banjir selain di kompleks Rusunawa tersebut seperti Bubakan, Jalan Patimura, Jalan Dr Cipto, Jalan Soekarno-Hatta, Barito, kawasan Stadion Citarum, Telogosari, Genuk, dan lain sebagainya.

Tetapi, Rumah Sakit Panti Wiloso di kawasan Stadion Citarum terbebas dari banjir. Hanya, jalan arteri Soekarno Hatta sempat ditutup warga karena ketinggian air mencapai 80 centimeter.

Warga dan petugas keamanan berjaga-jaga di jalan tersebut dan memerintahkan pengguna jalan untuk berbalik arah karena jalan menuju kawasan Stadion Citarum tergenang banjir. Memang ada beberapa pengguna jalan yang naik sepeda motor nekat menerobos banjir tetapi ternyata motor yang mereka tumpangi macet sehingga harus mendorongnya untuk mencari tempat yang tinggi.

Kepala Paguyuban Rusunawa Blok C Pasar Waru Semarang Yanto (55) membenarkan kalau sungai Banjir Kanal Timur meluap pada Selasa pagi antara pukul 03.00 hingga 04.00 WIB sehingga banyak penduduk yang rumahnya tergenang air mengungsi ke Rusunawan ini.

Tetapi, kata dia, banjir sungai itu sudah surut tetapi warga masih mengungsi ke Rusunawa dan di jembatan sungai Banjir Kanal Timur.

Pewarta: Zuhdiar Laeis dan Hernawan Wahyudono
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014