... ibunya yang menarik rantai anjing tersebut ikut digigit, demikian juga kakaknya yang datang belakangan... "
Negara, Bali (ANTARA News) - Ni Komang Trisnadewi, seorang balita tiga tahun warga Kelurahan Tegalcangkring, Kabupaten Jembrana, Bali, digigit anjing peliharaan orangtuanya, yang terbukti positif rabies.

"Contoh otak anjing sudah kami kirim ke laboratorium di Denpasar, dan positif mengidap rabies. Korban gigitan anjing itu, juga sudah kami obati dengan menyuntikkan VAR," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta, di Negara, Selasa.

Menurut dia, selain Trisnadewi, anjing itu juga menggigit Ni Kadek Suriawati, ibu korban, serta Agus Mesi Adiputra, kakak korban yang berusia delapan tahun.

Ia mengatakan, anjing itu sebenarnya dirantai, namun saat Trisnawati mendekat, mendadak mengamuk dan menggigitnya.

"Selain itu, ibunya yang menarik rantai anjing tersebut ikut digigit, demikian juga kakaknya yang datang belakangan," ujarnya.

Selain di Kelurahan Tegalcangkring, Suasta mengungkapkan, pekan kemarin anjing positif rabies juga menggigit tiga warga di Keluragan Dauhwaru.

Sama dengan di Tegalcangkring, anjing yang mengamuk di Dauhwaru juga peliharaan warga setempat, namun tidak dirantai atau dikandangkan.

Anjing milik Nyoman Toyo yang menggigit Putu Susila Adnyana, Gde Juli Santika dan Ni Wayan Sudiarti, dari pemeriksaan laboratorium juga terbukti mengidap rabies.

"Sehari setelah menggigit korban, anjing itu mati, dan kami ambil contoh otaknya untuk diperiksa, ternyata positif rabies," kata Suasta.

Sama dengan tiga korban lain, mereka juga mendapatkan suntikan VAR dan terus dipantau tim dari Dinas Kesehatan Jembrana.

"Korban-korban tersebut digigit bukan di bagian tubuh yang rawan, semuanya di kaki atau tangan," ujarnya.

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014