Teruslah membatik
Pekalongan (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai masa depan para pengrajin batik cerah mengingat potensi peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia dan gaya hidup yang lekat dengan busana batik.

"Masa depan batik atau ekonomi kreatif cerah. Saya mengatakan bukan untuk menyenangkan namun karena kontribusi ekonomi kreatif termasuk batik pada perekonomian nasional dalam beberapa tahun ini terus meningkat," kata Presiden Yudhoyono saat meninjau International Batik Center (IBC) di Pekalongan, Rabu siang.

Menurut Presiden, jumlah kelas menengah di Tanah Air pada 2013 berjumlah 50 juta dan pada 2030 diperkirakan akan menjadi 135 juta.

"(Jumlah itu) berapa kali penduduk Singapura. Bisa dibayangkan mereka semua senang sekali membeli batik karena itulah gaya hidup saat ini. Oleh karena itu teruslah membatik dengan rajin," katanya.

Presiden juga berharap para pemimpin daerah mendorong dan membantu para pengrajin apabila ada kesulitan, misal dapat melalui skema bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengatasi masalah pemodalan.

"Saya titip kepada gubernur dan bupati untuk dengan tekun memimpin mereka supaya masa depannya makin bagus," katanya.

Pada kesempatan itu Presiden juga mengungkapkan kegembiraannya dapat bertemu dan berdialog dengan para pengrajin batik di Pekalongan.

Kepada Presiden, para pengrajin batik itu mengemukakan proses pembuatan batik tulis yang dapat mencapai berbulan-bulan untuk motif yang rumit dan detail.

Setelah berdialog dengan para pengrajin, Presiden dengan didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono yang mengenakan batik merah berkeliling IBC yang terdiri atas 200 kios itu.

Presiden dan Ibu Negara dalam beberapa kesempatan juga menyapa dan melayani para pengrajin yang ingin berjabat tangan atau berfoto.

Turut mendampingi Presiden Yudhoyono antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Menparekraf Mari Elka Pangestu.


Pewarta: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014