Jadi, sebenarnya ide pelabuhan itu bukan ide sekarang, tapi zaman Bung Karno dulu ingin buat pelabuhan skala internasional di Pelabuhan Ratu sebagai saingan dengan Singapura,"
Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta para akademisi dan pemangku kebijakan di daerah maupun pusat untuk melakukan kajian terhadap pembangunan pelabuhan berskala internasional di wilayah Jabar Selatan.

"Jabar Selatan memiliki potensi untuk memiliki pelabuhan berskala internasional. Jadi para pengambil kebijakan baik pusat dan daerah serta akademisi bagus kalau mengkaji kembali potensi pembangunan pelabuhan di jsana. Wilayah selatan mana yang bagus dibangun pelabuhan skala internasioinal," kata Ahmad Heryawan, di Bandung, Jumat.

Menurut dia, pelabuhan skala internasional di Jabar Selatan memang sangat berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan Provinsi Jawa Barat sehingga pihaknya setuju jika rencana ini digali secara optimal.

"Pemprov Jabar sendiri, tentu saya sepakat itu akan jadi program pemerintah," katanya.

Ia mengatakan, pembuatan pelabuhan skala internasional di wilayah Jabar Selatan sebenarnya telah digagas dari sejak Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno, saat itu Soekarno mewacanakan pembangunan pelabuhan di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.

"Jadi, sebenarnya ide pelabuhan itu bukan ide sekarang, tapi zaman Bung Karno dulu ingin buat pelabuhan skala internasional di Pelabuhan Ratu sebagai saingan dengan Singapura," katanya.

Dikatakan dia, keseriusan rencana Bung Karno membangun pelabuhan di Jabar Selatan ditunjukkan dengan adanya Samudra Beach Hotel yang dibangun sekitar tahun 1960 an.

"Hotel tersebut merupakan hotel yang paling mewah kala itu. Itu ada samudra beach hotel, hotel itu dibangun seiring dengan Hotel Indonesia di Jakarta, dalam pikiran saya itu dalam rangka persiapan pelabuhan samudra cuma sampai wafatnya belum terealisasi," katanya.

Pembangunan pelabuhan berskala internasional di wilayah Jabar Selatan, kata dia, memang sangat potensial, namun hal tersebut perlu dilakukan kajian terlebih dulu.

"Ya itu tadi, perlu kajian dulu, itu sangat memungkinkan dari luas lautannya, tapi mungkin gelombang, gelombangnya harus tidak terlalu besar, yang jelas harus ada kajian dulu," katanya.

(KR-ASJ/I006)

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014