Jakarta (ANTARA News) - Meskipun Singapura protes, Panglima TNI, Jenderal Moeldoko memastikan tidak ada perubahan nama KRI Usman Harun.

"Tetap tidak ada yang berubah (nama KRI Usman-Harun)," kata Moeldoko di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Menurut dia, TNI mempunyai tradisi yang selalu dikembangkan dalam memilih nama-nama KRI, yakni melalui pendekatan kesejarahan.

"Dengan titik berat pada warga negara yang memiliki jasa-jasa yang tinggi kepada negara. Di antaranya Usman Harun," katanya.

Moeldoko mengemukakan pemberian nama Usman Harun sudah lama, sudah melalui diskusi panjang baik secara historikal dalam hubungan atas insiden kejadian Usman-Harun.

"Bahkan kehadiran mantan PM Singapura, Lee Kwan Yew sudah selesai di mana waktu itu Lee tidak menempatkan bunga tapi menabur bunga. Sebenarnya hubungan piksilogis sudah dianggap selesai. Pemberian nama tidak ada kaitan membangkitkan emosi. Kita tak pikir itu," kata Moeldoko

Ia juga menegaskan, terkait protes tersebut, tak berpengaruh pada hubungan kedua negara.

"Hubungan bilateral RI-Singapura baik-baik saja. Kalau itu bagian dari satu krikil menghambat biasa. Tidak ada ketegangan di perbatasan," pungkasnya.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014