Hanya 14 persen perempuan Indonesia yang berolahraga secara rutin setiap hari dan 61 persen perempuan merasa sulit mendisiplinkan dirinya untuk berolahraga secara teratur."
Surabaya (ANTARA News) - Sedikitnya dua dari lima orang Indonesia berisiko terkena osteoporosis, kata Corporate Affairs Manager Fonterra Brands Indonesia, Andriani Ganeswari, di Surabaya, Selasa.

"Kebanyakan dari mereka yang berisiko adalah kaum perempuan," katanya dalam pelatihan pencegahan osteoporosis bagi kader PKK di Gedung PKK Kota Surabaya.

Menurut dia, berdasarkan hasil riset "consumer polling" 2013 tercatat masyarakat Indonesia memiliki gaya hidup tidak aktif/duduk terus menerus yaitu rata-rata tujuh jam pada hari kerja dan lima jam pada akhir pekan.

"Hanya 14 persen perempuan Indonesia yang berolahraga secara rutin setiap hari dan 61 persen perempuan merasa sulit mendisiplinkan dirinya untuk berolahraga secara teratur," katanya.

Selain itu, lanjut dia, hanya 29 persen perempuan Indonesia yang mengonsumsi produk kaya kalsium setiap hari yakni sayuran hijau, minyak ikan, cereal fortifikasi, kacang dan lainnya.

"Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen dalam upaya menuju Indonesia, khususnya Surabaya, bebas dari osteoporosis. Kami telah merintis upaya edukasi dan mempromosikan pencegahan osteoporosis kepada seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Salah satu dukungan yang dilakukannya adalah dalam bentuk kampanye edukasi dengan beragam fokus setiap tahunnya. "Kami berharap setelah pelatihan ini, para kader PKK dapat membantu menyebarkan informasi serta mengajak warga di kelurahan mereka untuk melakukan upaya promotif dan preventif osteoporosis," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim PKK Surabaya Merdi Juretta Mursyam mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama dengan Fonterra Brands sebagai upaya strategis untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
Khususnya dalam hal ini ibu-ibu agar hidup sehat dan mencegah osteoporosis tanpa mengeluarkan biaya yang cukup besar," katanya.  (A052/E011)

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014