Kami gembira bahwa semuanya berlangsung dengan benar dan itulah yang semestinya terjadi."
New Delhi (ANTARA News) - Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Selasa mencabut hukuman 14 bulan terhadap India yang dijatuhkan terkait masalah korupsi, mengakhiri perdebatan memalukan yang membuat atlet mereka kini dapat bersaing di bawah bendera nasional mereka di Sochi.

IOC mengatakan ini merupakan pertama kalinya skors terhadap asosiasi nasional dicabut sepanjang pelaksanaan Olimpiade dan "keputusan ini akan berdampak secepatnya," lapor AFP.

Tiga atlet dari India, yang belum pernah memenangi medali Olimpiade Musim Dingin, tengah berkompetisi di Sochi di bawah bendera IOC karena jatuhnya skors tersebut.

IOC menskors India pada Desember 2012 dan meminta New Delhi mencoret  para ofisial yang tersangkut korupsi dari asosiasi nasional mereka dan memilih para pemimpin baru - yang akhirnya terlaksana pada akhir pekan.

"Hukuman tersebut telah dicabut. Keputusan ini diambil pada pertemuan dewan eksekutif (IOC) pada awal pagi ini," kata Rajeev Mehta, sekretaris jenderal Asosiasi Olimpiade India (IOA), kepada AFP.

Juru bicara IOC berkata bahwa para atlet India sekarang dapat berkompetisi di bawah bendera mereka di Sochi dan akan berjalan di bawah bendera nasional dengan tiga warna pada upacara penutupan yang berlangsung pada 23 Februari.

"Untuk memberi simbl terhadap pencabutan skors... Bendera India akan dikibarkan di Perkampungan Olimpiade," tambah IOC pada pernyataan pers, di mana upacara itu akan dilangsungkan pada pekan ini.


Pemilihan Baru

Pada Desember, IOA akhirnya setuju untuk mencoret para ofisial yang bermasalah pada pemilihan pemimpin yang baru, namun mereka menolak melakukan pengambilan suara sebelum dimulainya Olimpiade Musim Dingin Sochi, yang memicu banyak kritik.

Di bawah tekanan, pemilihan dilangsungkan pada Minggu - dua hari setelah upacara pembukaan di Sochi - dan ketua Federasi Squash Dunia N. Ramachandran menduduki posisi sebagai presiden.

Juru bicara IOC Mark Adams berkata "Kami gembira bahwa semuanya berlangsung dengan benar dan itulah yang semestinya terjadi."

Ia menambahi, "Perubahan terakhir yang dibuat telah meyakinkan bahwa para ofisial yang memiliki catatan kriminal atau berada di bawah penyelidikan tidak diperkenan untuk berada di sana (kepengurusan organisasi)."

Skors tersebut berarti IOA juga dibekukan dari gerakan Olimpiade dan tidak menerima dukungan keuangan dalam bentuk apapun.

Atlet kereta luncur India Shiva Keshavan menyebut skors tersebut "menyedihkan dan memalukan" sebelum ia pergi ke Rusia.

"Saya meminta maaf kepada warga India di seluruh dunia yang akan mengenang masalah korupsi ini saat bendera kami dikibarkan," ucapnya kepada para pewarta di India.

Randhir Singh, anggota IOC dari India, berkata kepada para pewarta di Delhi bahwa pemilihan pemimpin IOA merupakan "berita yang sangat, sangat baik."

"IOA akhirnya menyadari bahwa Piagam Olimpiade merupakan hal tertinggi. Itu memperlihatkan bahwa Anda harus berada di garis dan mengikuti prinsip-prinsip etika dan pemerintahan yang baik," tuturnya.

Menteri olahraga India Jitendra Singh mengatakan pemerintahannya bekerja sangat dekat dengan IOC untuk mendaftarkan undang-undang baru yang ditujukan untuk membersihkan semua olahraga di negara itu.

"Mereka (IOC) telah menjamin bahwa mereka akan membantu kami mengobati penyakit-penyakit pada olahraga kami," kata Singh pada konferensi pers.

"Pemerintah India berkomitmen untuk membawa pemerintahan yang baik dan transparan ke dalam olahraga. IOC dan pemerintah India berada di halaman yang sama," kata Singh.

Masalah-masalah Olimpiade India berawal setelah ofisial yang tersangkut korupsi Lalit Bhanot terpilih sebagai sekretaris jenderal IOA pada Desember 2012.

Bhanot dan bosnya Suresh Kalmadi didakwa melakukan korupsi dan menghadapi persidangan terkait masalah tersebut pada Commonwealth Games 2010 di Delhi. Keduanya menyangkal tudingan tersebut.

Commonwealth Games 2010 diniatkan untuk mendongkrak nama India di panggung global, namun berbagai dugaan korupsi justru memperlihatkan banyaknya masalah yang menyelimuti negara itu.

Commonwealth Games 2010 juga mendapat banyak kritik perihal banyaknya politisi yang menduduki jabatan di asosiasi-asosiasi olahraga India.

Peraih dua medali Olimpiade India Sushil Kumar mengatakan berita mengenai pencabutan hukuman memberikan "kelegaan besar" terhadap para atlet dari negaranya.

"Mudah-mudahan, masa-masa buruk telah berakhir. Mari kita semua sekarang fokus pada hal-hal positif dan bertekad meraih lebih banyak kemenangan dan medali untuk India pada hari-hari mendatang," kata Kumar kepada jaringan berita CNN-IBN India.


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014