Jasad Jonathan ditemukan dan telah diperabukan dan abunya akan disemayamkan di Zermatt."
Jenewa (ANTARA News) - Jasad pendaki gunung asal Inggris, yang hilang sejak 1979, ditemukan di puncak Matterhorn di pegunungan Alpen, Swiss, muncul dari es, yang meleleh, kata polisi pada Selasa.

Keluarga mengenali jasad itu sebagai Jonathan Conville, mantan serdadu, yang hilang dalam tugas di pusat olahraga gunung dekat dataran tinggi Skotis, lapor AFP.

"Jasad Jonathan ditemukan dan telah diperabukan dan abunya akan disemayamkan di Zermatt," demikian tertulis pada laman Dana Kenangan Jonathan Conville, yayasan yang dibentuk oleh keluarganya untuk menyokong pendaki muda.

Zermatt adalah pusat bagi para pendaki puncak Matterhorn di pegunungan Alpen Swiss dengan ketinggian mendekati 4.478 meter yang berbentuk piramida dan sangat terkenal.

Berkat pemeriksaan DNA, para ahli berhasil mengenali jati diri jasad pendaki yang dilaporkan hilang pada 29 Desember 1979.

Polisi Swiss melaporkan, penemuan kerangka manusia oleh pilot helikopter penyelamat di sisi utara Matterhorn pada Agustus 2013.

Tim polisi penyelamat juga menemukan perlengkapan sang pendaki termasuk kapak es, pakaian dengan label "Conville", menurut surat kabar Skotis, "The Herald".

Harian itu menyebutkan bahwa tim patologi forensik Swiss mencari nama Conville melalui internet dan menghubungi keluarganya setelah menemukan Jonathan Conville Memorial Trust, yayasan yang dibentuk untuk mengenangnya.

"Seketika saya melihat email dari laboratorium patologi Swiss, saya sadar bahwa mereka menemukan jasad Jonathan," kata saudarinya, Melissa Conville, seperti dikutip The Herald.

Dia bersama saudarinya yang lain, Katrina Taee, kemudian menuju Swiss untuk memastikan kepemilikan peralatan saudara laki-laki mereka serta diambil contoh DNAnya.

"Sungguh menyedihkan. Mumi tangan dengan kuku dan kulit, telapaknya melikuk seperti menanti digenggam," kata Taee kepada "Herald".

"Sudah 34 tahun dan saya menggenggam tangannya. Getir tetapi luar biasa. Perlu waktu untuk mendapat hasil pemeriksaan DNA tetapi mereka menegaskan sesuatu yang sudah kami ketahui," katanya.

Berkat kemajuan teknologi kita bisa mempercepat operasi pencarian, kasus pendaki yang dilaporkan hilang selama bertahun-tahun masih banyak yang belum terpecahkan.

Namun ketika lapisan es di Alpen mencair akibat pemanasan global, banyak pendaki yang sudah lama hilang bisa ditemukan setelah terkubur di gunung es.

Polisi di wilayah Valais, Swiss memiliki data sekitar 280 pendaki yang hilang sejak 1926.


Penerjemah: Maria Dian Adriana

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014