New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street bergerak lebih tinggi di awal perdagangan Selasa, setelah Ketua Federal Reserve baru Janet Yellen mengatakan kepada Kongres ia tidak berencana untuk mengubah kebijakan moneter yang ditetapkan pendahulunya Ben Bernanke.

Dalam sekitar 30 menit pertama perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 58,66 poin (0,37 persen) menjadi 15.860,45.

Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 5,66 poin (0,31 persen) pada 1.805,50, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq menguat 14,17 poin (0,34 persen) menjadi 4.162,34.

Kenaikan awal menunjukkan pasar diyakinkan oleh pernyataan Yellen bahwa ia mengharapkan "banyak kesinambungan" dalam kebijakan Fed, menurut teks yang disiapkan untuk kesaksiannya kepada DPR yang dibuka pada pukul 10.00 waktu setempat (15.00 GMT).

The Fed telah menyatakan rencananya untuk secara bertahap menarik kembali stimulusnya sekaligus menjaga suku bunga yang sangat rendah sampai ada perbaikan ekonomi yang signifikan.

Sambutan yang disiapkan Yellen, dalam kesaksian pertamanya sejak menjadi kepala bank sentral pada 1 Februari, "tidak mengandung kejutan besar," kata analis Briefing.com Patrick OHare.

CVS Caremark naik 2,9 persen karena labanya sebesar 1,12 dolar AS per saham mengalahkan harapan dengan satu sen didukung kenaikan empat persen penjualan di toko ritel farmasi.

Perusahaan telekomunikasi Sprint melaporkan tingkat tertinggi selama ini pada jumlah pelanggannya yang mencapai 53,9 juta setelah bertambah 682.000 pada kuartal keempat. Kenaikan ini membantu sahamnya naik 6,2 persen meskipun mengalami rugi operasional sebesar 576 juta dolar AS.

ConAgra Foods memangkas perkiraan laba setahun penuh menjadi 2,22-2,25 dolar AS per saham dari 2,34-2,38 dolar AS, mengutip masalah layanan pelanggan setelah reorganisasi, di antara masalah-masalah lainnya. Sahamnya merosot 7,3 persen.

Pioneer Natural Resources turun 2,2 persen setelah melaporkan kerugian kuartalan 1,4 miliar dolar AS. Pendorong utama kerugian itu adalah "write-down" (penurunan nilai) besar dalam properti gas alam karena penurunan harga gas alam jangka panjang.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS naik menjadi 2,72 persen dari 2,68 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,69 persen dari 3,66 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014