... dia gigit paha saya. Mau tak mau saya pukul wajahnya menggunakan kunci motor... "
Sumbawa Besar, NTB (ANTARA News) - SPH (42) dan NSH(35), istri dan mantan istri ARF, bergulat hebat di rumah ARF; kedua perempuan itu luka-luka setelah duel.

Kejadiannya di rumah ARF, Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa, NTB, Rabu lalu. Kedua perempuan terluka itu juga sama-sama memasukkan pengaduan ke polisi setempat dan keduanya juga diperiksa, baik sebagai pelapor dan juga korban.

Kasus cukup jarang itu, menurut Kepala Satuan Reskrim Polres Sumbawa, AKP Erwan Perkasa, Kamis, "Jadi ya... dua-duanya kami proses. Sekarang masih disidik anggota."

Menurut dia, akibat perkelahian sengit sekitar pukul 08.30 WITA, Rabu itu (12/2), keduanya menderita luka-luka cukup serius. SPH, istri ARF, luka serius di wajahnya akibat tertusuk benda tajam.

Sementara NSH, mantan istri ARF, luka cakar di leher dan wajah, serta luka gigitan di bagian paha.

Bagaimana perkelahian dua perempuan itu bisa terjadi? SPH menuturkan, perkelahian itu bermula saat NSH mendatangi kediamannya mencari ARF. NSH berteriak-teriak di depan rumah dan meminta ARF keluar.

Tentu saja SPH berang, karena yang memanggil itu mantan istri suaminya yang dia anggap sudah tidak memiliki hubungan apa-apa. Apalagi, saat itu ARF tengah sakit dan sedang dirawat mertuanya di dalam kamar.

Berhubung panggilannya tidak ditanggapi, NSH tidak kalah berang dan langsung melabrak ke dalam rumah. SPH keluar dan berkelahi fisik dengan NSH.

"NSH telah memukul wajah saya menggunakan alat pemotong kuku hingga saya terluka," kata SPH.

Secara terpisah, NSH mengaku datang ke rumah mantan suaminya karena anaknya meminta uang belanja.

"Uang yang saya minta itu tidak banyak, hanya Rp5.000 untuk tiga anak, sebab selama ini ARF jarang menafkahi anak-anak," kata NSH.

Menurut NSH, begitu masuk rumah, SPH menghadang dan langsung menampar wajahnya. NSH pun melawan sehingga mereka duel.

"Saat itu dia gigit paha saya. Mau tak mau saya pukul wajahnya menggunakan kunci motor, agar gigitannya lepas," kata NSH, seraya memperlihatkan beberapa luka bekas cakaran.

Pewarta: Siti Zulaeha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014