Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menawarkan Sukuk Ritel seri SR-006 dengan imbalan tetap sebesar 8,75 persen per tahun mulai 14 hingga 28 Februari 2014.

Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan melalui laman resminya di Jakarta, Kamis, menyebutkan masa penawaran sukuk ritel tersebut adalah 14-28 Februari 2014 pukul 10.00 WIB.

Sukuk Negara Ritel seri SR-006 itu telah mendapat Pernyataan Kesesuaian Syariah DSN-MUI Nomor B-039/DSN-MUI/II/2014 tanggal 7 Februari 2014.

Pemesanan sukuk ritel itu dapat dilakukan melalui 28 agen penjual yang terdiri dari 19 bank dan sembilan perusahaan efek yang telah ditunjuk Pejabat Pembuat Komitmen.

Pembayaran kupon sukuk dengan akad Ijarah Asset to be Leased itu akan dilakukan setiap bulan mulai tanggal 5 April 2014.

Sukuk ritel itu akan diterbitkan pada 5 Maret 2014 dan jatuh tempo 5 Maret 2017 serta dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 6 Maret 2014.

Nominal per unit sukuk ritel yang dapat diperdagangkan itu sebesar Rp1 juta. Target investor sukuk tersebut adalah individu WNI dengan minimum pemesanan Rp5 juta dan kelipatannya sementara maksimum pemesanan Rp5 miliar.

Underlying asset (aset acuan) sukuk ritel tersebut adalah proyek APBN Tahun 2014.

Sementara itu 19 agen penjual yakni Citibank, Bank ANZ Indonesia, BRI Syariah, Bank Central Asia, CIMB Niaga, Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank Internasional Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Muamalat Indonesia.

Kemudian, Bank Negara Indonesia, OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Tabungan Negara, Standard Chartered Bank dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited.

Sementara sembilan perusahaan efek adalah Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Maybank Kim Eng Securities, Mega Capital Indonesia, Reliance Securities, Sucorinvest Central Gani, Trimegah Securities dan Valbury Asia Securities.


Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014