berbahaya jika dikunjungi oleh wisatawan karena kawasan tersebut licin oleh abu khususnya di bangunan Candi Prambanan.
Yogyakarta (ANTARA News) - Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko mulai Jumat pagi ditutup sementara untuk kunjungan wisatawan karena kawasan wisata tersebut tertutup oleh abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Kelud di Jawa Timur.

Sekretaris Perusahaan PT.Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Yogyakarta, Achmad Muchlis di Yogyakarta, Jumat, mengatakan bahwa objek wisata candi yang dikelola perusahaannya terpaksa ditutup sementara untuk kunjungan wisatawan karena di ketiga taman wisata tersebut terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.

Menurut dia, penutupan sementara taman wisata tersebut hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk itu, pembukaan kembali taman wisata tersebut menunggu sampai dengan adanya pemberitahuan lebih lanjut perkembangan dan informasi dari Balai Konservasi Candi Borobudur maupun Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan situasi ini kepada calon wisatawan yang akan berkunjung ke taman wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan maupun Situs Istana Ratu Boko tersebut," kata Achmad Muchlis.

Sementara itu, staf humas perusahaan tersebut, Indra mengatakan kondisi Taman Wisata Candi Borobudur yang berada di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diselimuti abu vulkanik dari erupsi Gunung Kelud.

"Bahkan, saat ini Balai Konservasi Candi Borobudur, Jawa Tengah, memasang tutup di sejumlah stupa untuk melindungi batuan candi tersebut dari terpaan hujan abu vulkanik. Diperkirakan hingga tujuh hari stupa Candi borobudur dipasangi tutup,"katanya.

Sementara itu, kata Indra, kawasan Taman Wisata Candi Prambanan yang terletak di wilayah perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, tampak diselimuti abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.

"Jadi, dinilai berbahaya jika dikunjungi oleh wisatawan karena kawasan tersebut licin oleh abu khususnya di bangunan Candi Prambanan. Kami belum mengetahui sampai kapan taman wisata tersebut dibuka kembali, "katanya.

Pewarta: Heru Jarot
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014