Kami tekankan pada masyarakat, jangan kembali ke rumah dulu sebelum kondisi Gunung Kelud benar-benar aman, sehingga ketika sudah berada di rumah masing-masing, para pengungsi merasa nyaman, tidak was-was lagi,"
Malang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo gagal mengunjungi lokasi terparah akibat erupsi Gunung Kelud di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, karena guyuran hujan abu vulkanik yang semakin parah, Jumat petang.

Kunjungan Gubernur Jatim Soekarwo di lokasi pengungsian di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, didampingi oleh Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono.

Karena gagal mengunjungi lokasi terparah di Kecamatan Ngantang, rombongan Gubernur yang disambut oleh Wakil Bupati Malang Ahmad Subhan dan Kapolres Kota Batu AKBP Windiyanto Pratomo itu akhirnya mengadakan rapat kecil di salah satu ruangan di Posko pengungsian di Kantor Kecamatan Pujon.

"Sebenarnya saya ingin ke lokasi yang paling parah di wilayah Kabupaten Malang ini, namun karena kondisi tidak memungkinkan akibat guyuran abu vulkanik yang cukup tebal dan pandangan ke depan juga terganggu, mau tidak mau dibatalkan," ujarnya.

Dalam kunjungannya di Posko pengungsian di Kantor Kecamatan Pujon itu, Soekarwo juga ditunjukkan data-data upaya evakuasi dan kondisi pengungsi, baik yang berasal dari Kasembon maupun Ngantang.

Pada kesempatan kunjungannya itu Soekarwo juga mengimbau masyarakat di wilayah Ngantang, Pujon dan Kasembon mematuhi segala perintah para petugas evakuasi guna meminimalkan korban jiwa.

"Kami tekankan pada masyarakat, jangan kembali ke rumah dulu sebelum kondisi Gunung Kelud benar-benar aman, sehingga ketika sudah berada di rumah masing-masing, para pengungsi merasa nyaman, tidak was-was lagi," ujarnya, menegaskan.

Gubernur mengatakan pihak kepolisian dan Bupati Malang Rendra Kresna sudah berupaya membujuk warga agar mau mengungsi, namun jika warga bersikukuh tak mau pindah (mengungsi), langkah tegas akan diambil petugas untuk memaksa warga.

"Jangan ada warga yang menolak untuk mengungsi. Kalau kondisi Gunung Kelud sudah benar-benar aman, silakan para pengungsi ini kembali lagi ke rumah masing-masing, namun kalau petugas masih melarang, jangan sekali-kali melanggarnya," tandas gubernur.

Menyinggung anggaran untuk pemulihan pascabencana letusan Gunung Kelud tersebut, Soekarwo mengatakan Pemprov Jatim akan menganggarkan biaya rehabilitasi bagi seluruh pengungsi dalam jumlah tak terbatas. "Ini bencana provinsi, sehingga anggaran yang kami cadangkan juga tak terbatas," katanya.

Sementara itu Kapolres Kota Batu AKBP Windiyanto Pratomo usai rapat kecil tersebut mengemukakan ada beberapa isu yang beredar melalui pesan singkat (SMS) jika Gunung kelud meletus lagi sehingga semua pihak harus ekstra waspada.

(E009/N002)

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014