Secara umum ekonomi membaik, dengan inflasi stabil pada tahun ini dan produk investasi di pasar modal akan diminati,"
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat pasar modal Parto Kawito mengemukakan bahwa produk investasi reksa dana di dalam negeri pada tahun 2014 akan positif menyusul fundamental ekonomi Indonesia yang membaik.

"Secara umum ekonomi membaik, dengan inflasi stabil pada tahun ini dan produk investasi di pasar modal akan diminati," ujar Parto Kawito yang juga Direktur PT Infovesta Utama di Jakarta, Jumat.

Selain itu, lanjut dia, dengan fundamental ekonomi Indonesia yang positif akan mendorong kinerja emiten tumbuh sehingga dapat mendorong harga saham di Bursa Efek Indonesia meningkat yang nantinya berdampak pada produk reksa dana terutama yang berjenis saham.

"Pada tahun ini, diperkirakan imbal hasil (return) produk reksa dana saham sebesar 16-18 persen. Apalagi, faktor pergantian Presiden dan Kabinet paska pemilu mendatang berjalan baik sehingga akan mampu meningkatkan kepercayaan pasar terhadap sektor pasar modal Indonesia," ujar dia.

Dengan demikian, lanjut dia, maka kepercayaan investor dapat meningkat dan tentunya akan meningkatkan imbal hasil reksa dana, termasuk juga pada reksa dana jenis pendapatan tetap (fixed income) dan lainnya.

Presiden Direktur PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Ronald T Andi Kasim menambahkan, untuk mendukung industri reksa dana pihaknya menargetkan dapat memberi peringkat kepada 20 produk jenis pendapatan tetap dari beberapa perusahaan Manajer Investasi (MI).

Ia mengatakan bahwa investor pasar modal di dalam negeri cukup antusias jika produk reksa dana juga diberikan peringkat sehingga dapat mengukur tingkat risiko serta prospeknya.

"Mereka (investor) banyak yang ingin produk reksa dana di-rating, kondisi itu menunjukan demand produk cukup tinggi sehingga mendorong industri reksa dana," ujarnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai aktiva bersih (NAB) pada Januari 2014 tercatat sebesar Rp194,15 triliun. Sebagai perbandingan, per akhir Desember 2013, NAB reksadana mencapai Rp192,54 triliun. Artinya, dalam waktu dua minggu, dana kelolaan reksadana sekitar Rp1,61 triliun.

Penambahan itu membuat jumlah Unit Penyertaan (UP) beredar naik menjadi 122,37 miliar dari 120,89 miliar di akhir Desember 2013.

(KR-ZMF/B012)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014