... anak Indonesia tidak pernah kalah bersaing dengan anak dari bangsa lain... "
Tuban, Jawa Timur (ANTARA News) - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, menegaskan, pondok pesantren di Indonesia bukan sarang teroris melainkan institusi penebar rahmat ke seluruh penjuru dunia.

"Pondok pesantren dianggap sarang teroris sudah lewat masanya yaitu 2001-2005. Namun saat ini persepsi itu sudah kendur," kata dia, dalam kuliah umum di Pondok Pesantren As Salam, Tuban, Jawa Timur.

Menurut Djalal, anggapan orang dan pihak luar yang menyebutkan pesantren sebagai sarang teroris adalah keliru besar.

Dia mengatakan, lagu mars pesantren As Salam yang dinyanyikan dalam tiga bahasa tidak hanya menunjukkan pesantren As Salam terbuka dengan dunia luar, tetapi juga menunjukkan keunggulan santrinya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Saya yakin jika duta besar Amerika Serikat dan negara negara luar diundang ke sini mereka akan memandang Islam sebagai rahmatan lil alamin," ujarnya.

Menurut dia, kehidupan santri As Salam jauh lebih baik dari pelajar di Amerika, terutama dalam soal disiplin. Di Ponpes As Salam menurut Dino santrinya lebih disiplin daripada pelajar di Amerika yang lebih bebas dan individualistis.

"Anak-anak Indonesia tidak pernah kalah bersaing dengan anak dari bangsa lain," katanya.

Dia menilai demokrasi dan Islam di Indonesia adalah dua hal yang berjalan beriringan. Selain itu menurut dia, negara-negara lain mengagumi Islam di Indonesia karena dinilai moderat dan berpikiran terbuka.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014