tidak ada kepala dinas yang berada di Surabaya, mereka harus menyebar dan mendengar langsung apa keluhan pengungsi korban Gunung Kelud
Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo "berkantor" dengan memindahkan sebagian pemerintahannya ke daerah terdampak erupsi Gunung Kelud dan membaginya di tiga wilayah, yakni Kediri, Blitar dan Malang.

"Gubernur kini lebih kosentrasi di lokasi bencana. Untuk sementara waktu, aktivitas di Surabaya dialihkan ke lokasi bencana," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sukardi, di Surabaya, Minggu.

Sejak peristiwa erupsi Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam, gubernur langsung menuju ke sejumlah lokasi bencana dan baru kembali ke Surabaya pada Sabtu (15/2).

"Setelah itu, langsung kembali ke Kediri, kemudian mengunjungi Blitar dan Malang. Gubernur memang benar-benar all out memantau dan membantu meringankan beban masyarakat sekitar lokasi bencana," kata dia.

Akhmad Sukardi mengatakan, dengan berada di lokasi bencana maka gubernur bisa mendengar langsung keluhan para pengungsi serta memberikan apa saja yang dibutuhkan pengungsi akibat bencana Gunung Kelud.

"Dengan mendengar keluhan secara langsung maka gubernur bisa segera berkoordinasi dengan cepat dan langsung mengontak posko induk penanggulangan bencana di Grahadi," kata dia.

Untuk aktivitas pemerintahan yang ringan ditangani oleh staf di Surabaya, di bawah komando Sekdaprov Jatim, Akhmad Sukardi. Dengan cara itu maka proses pemerintahan jalan seperti biasa.

Tidak itu saja, Gubernur Soekarwo juga memerintahkan seluruh kepala dinas tidak libur dan harus menyebar ke tiga daerah bencana untuk mendengarkan aspirasi dan membantu warga setempat.

"Jadi, tidak ada kepala dinas yang berada di Surabaya, mereka harus menyebar dan mendengar langsung apa keluhan pengungsi korban Gunung Kelud," kata mantan Asisten IV Sekretariat Daerah Provinsi Jatim tersebut.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014