Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Muhammad Hendrasto mengatakan Gunung Anak Krakatau dalam status waspada atau level II sehingga masyarakat tidak perlu mengkhawatirkannya.

"Kondisinya masih waspada. Artinya masih normal," kata Hendrasto di Jakarta, Senin.

Menurut Hendrasto, saat ini aktivitas vulkanik Anak Krakatau relatif stabil, namun dalam radius satu kilometer dari puncak gunung, nelayan dan pengunjung dilarang naik atau mendarat di pulau Gunung Anak Krakatau.

Gunung Anak Krakatau terakhir meletus pada 2 September 2012 memuntahkan material pijar hingga ketinggian 200-300 meter.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih mematok status aktivitas gunung itu di level II atau waspada yang sudah ditetapkan sejak 2011 lalu.

"Status Gunung Anak Krakatau Siaga II, tidak berpengaruh apa-apa karena jaraknya jauh," ujar petugas pemantau Pos Gunung Anak Krakatau, Jumono, Jumat pekan lalu.

Meski letusan Gunung Kelud cukup dahsyat, namun Anak Krakatau tetap berada dalam keadaan yang normal sehingga PVMBG tidak menaikkan status gunung itu meski tipe letusannya strombolian, sebab lontaran material pijar yang terlontar dari kawah hanya sampai radius satu kilometer karena sistem kawah Gunung Anak Krakatau sudah terbuka.

Selepas letusan 2001, Anak Krakatau kembali aktif mulai 23 Oktober 2007 hinga 10 Juli 2011. Status gunung itu sempat naik menjadi siaga pada 30 September 2011 sebelum diturunkan ke level II atau waspada mulai 26 Januari 2012.

"Kami meminta masyarakat khususnya di pesisir Banten untuk tenang, karena kegempaan itu tidak menimbulkan gelombang tsunami," jelas Anton S Pambudi, Kepala Pos pengamatan Gunung Anak Krakatau.





Pewarta: Arnaz-Ilham
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014