Kami ingin menjadikan pigmen fotosintesis ini sebagai produk hilir dalam bidang pangan, kesehatan maupun bio-energi...
Malang (ANTARA News) - Universitas Ma Chung Malang, Jawa Timur, mulai mengembangkan riset pigmen atau zat warna alami dengan bahan baku tumbuhan, termasuk rumput laut.

Rektor Universitas Ma Chung Leenawaty Limantara, Senin, mengatakan riset yang dikembangkan tersebut diberi nama Ma Chung Research Center for Photosyntetic Pigments (MRCPP) dan masih dalam naungan pembinaan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) yang diarahkan menjadi Pusat Unggulan Iptek (PUI) Nasional 2015.

"Oleh karena itu kami juga membangun laboratorium baru MRCPP serta menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak agar riset yang kami hasilkan bisa lebih maksimal dan langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas," ujarnya.

Sejumlah lembaga yang telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan MRCPP, baik dari lembaga riset maupun kalangan industri yang ada di dalam maupun luar negeri adalah Pemprov Jatim yang akan menjadikan provinsi itu sebagai sentra produk hilir rumput laut dan pusat penelitian kopi dan kakao.

Selain itu juga ada Shimadzu Asia Pacific Coorporation dan akan menjadikan MRCPP sebagai laboratorium Shimadzu Collaboration Lab pertama di Indonesia. Ada juga PT Martina Berto, PT Sekar Laut, PT Synergy Worlwide Indonesia, serta PT Satelit Sriti.

Menurut dia, MRCPP yang telah berevolusi menjadi Pusat Penelitian Material Aktif (P3MA) ini sudah menghasilkan sejumlah penelitian pigmen yang telah berkontribusi bagi kemajuan berbagai disiplin ilmu, salah satunya masker wajah berbahan chlorofil yang berfungsi untuk mengencangkan kulit dan menghilangkan jerawat.

Pigmen yang tersedia di Tanah Air ini sangat melimpah, baik dalam bentuk tumbuhan maupun organisme tingkat rendah, seperti jamur, bakteri dan mikroalga yang cukup penting bagi kehidupan manusia.

Pada riset terapan, kata Leenawaty, tatanan struktur dan fungsi pigmen fotosintesis pada komplek permanen cahaya sangat penting untuk menyediakan cetak biru biologis penemuan dan pengembangan panel surya (solar cell) baru.

Ia mengatakan pigmen fotosintesis juga dapat digunakan sebagai pewarna, baik pangan, obat maupun kosmetika alami, bahkan suplemen pangan untuk memelihara kesehatan tubuh.

Leenawaty mencontohkan, karotenoid merupakan suplemen yang sangat penting sebagai antioksidan dan pro-vitamin A yang membantu penderita kekurangan vitamin A (KVA). Bahkan, dalam upaya penanganan tumor dan kan ker, senyawa chlorofil dan turunannya telah digunakan sebagai "sensitizer" dalam terapi fotodinamika.

"Kami ingin menjadikan pigmen fotosintesis ini sebagai produk hilir dalam bidang pangan, kesehatan maupun bio-energi sekaligus menjadikan Provinsi Jatim ini sebagai sentra industri rumput laut," katanya.

(E009)



Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014