Banjarmasin (ANTARA News) - Sebanyak 35 - 40 perusahaan di Kalimantan Selatan bakal membuka 2.500 peluang kerja pada "job fair" yang bakal dibuka Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin, Selasa.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Antonius Simbolon di Banjarmasin, Senin, mengungkapkan, tema bursa kerja 2014 ini adalah "Bersama Gubernur Membuka dan Mencari Pekerjaan".

"Melalui tema tersebut, berarti Gubernur sebagai kepala pemerintahan di daerah ini, mendukung sepenuhnya upaya menciptakan peluang kerja baru bagi para angkatan kerja yang hingga kini masih menganggur," katanya.

Sehingga, tambah dia, dengan adanya bursa kerja tersebut, akan mampu mengurangi pengangguran dan bisa memberdayakan masyarakat, bukan hanya sektor informal, namun diharapkan juga akan mampu memberikan kesempatan berkembangnya sektor non formal.

Dengan tema tersebut, tambah Anton, Gubernur berharap, angkatan kerja tidak hanya mencari kerja di sektor informal, tetapi juga mampu mengembangkan sektor non formal, walaupun itu hanya sekala kecil.

"Kita akan terus mendukung tumbuhnya industri dan pengusaha-pengusaha muda di daerah, sehingga mereka tidak lagi bergantung pada pemerintah atau bekerja di perusahaan," katanya.

Berkembangnya sektor non formal, tambah dia, diyakin akan jauh lebih mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, dalam berbagai bidang.

Pameran bursa kerja 2014 yang bakal dibuka oleh Gubernur tersebut, akan diikuti sekitar 40 stan perusahaan dan pertambangan, perbankkan, pembiayaan outsotsing hingga perkebunan kepala sawit atau CPO dan jasa jasa lainnya.

Sebelumnya, bursa kerja serupa juga dibuka pada 2013, dengan membuka sekitar 2 ribu peluang kerja bagi sektor informal.

Pada saat itu, Disnakertrans Kalsel juga menyediakan tempat untuk wawancara serta interviau khusus bagi pencari kerja apabila syarat-syarat yang diperlukan perusahaan sesuai standar permintaan perusahaan selama job fair berlangsung.

Menurut Anton, setiap tahun angka pengangguran di Kalsel cenderung menurun,seperti tahun 2011 sebesar 5,32 persen kemudian tahun 2012 turun 4,23 persen sedangkan tahun 2013 turun kembali menjadi 3,9 persen, turunnya ini karena perkembangan invetasi yang masuk menurut data BKPMD cukup besar setiap tahunnya.

"Saat ini total pengangguran kita sekitar 90 ribu orang lebih, diharapkan mereka mampu memanfaatkan moment ini," katanya.

Saat ini, sekitar 52 hingga 56 persen angkatan kerja di Kalsel tidak memiliki keahlian khusus atau un-skill yang baik, sehingga cukup menyulitkan pemerintah daerah untuk menentukan standart kemampuan pekerja yang selama ini masih belum ada.

Pewarta: Ulul M
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014