Jakarta (ANTARA News) - Tim bulutangkis junior Indonesia gagal memenuhi target PP PBSI setelah kalah dari Korea 1-3 pada babak perempatfinal Asia Junior Championships (AJC) 2014 di Taipei Gymnasium, Taiwan, Selasa.

Sebelum berangkat, tim yang dimanajeri Lius Pongoh ditargetkan harus mampu lolos ke semifinal atau mengulangi capaian prestasi pada AJC 2013 di Sabah, Malaysia.

"Dengan materi pemain yang ada, saya tidak begitu kecewa. Tidak seperti saat menghadapi India kemarin, Senin (17/2)," kata manajer Tim Indonesia Lius Pongoh seperti yang dilansir tim media PBSI.

Menurut dia, meski kalah dari Korea, perjuangan pemain muda Indonesia cukup sengit. Pemain yang diturunkan berusaha menunjukkan kemampuan terbaik meski akhirnya harus mengakui keunggulan lawan.

"Korea sebenarnya tidak sekuat tahun lalu, tapi Indonesia juga sama saja, tahun lalu materi pemainnya lebih bagus. Makanya kita harus secepatnya instropeksi diri," katanya menambahkan.

Mantan atlet bulutangkis nasional itu menjelaskan, dengan gagal memenuhi target pihaknya akan segera melakukan evaluasi kepada semua pemain yang dibawa pada kejuaraan tahunan khusus atlet dibawah usia 19 tahun itu.

Nomor tunggal dan ganda putri cukup menjadi sorotan karena masih kalah bersaing dengan lawan-lawannya. Bahkan, untuk ganda Tim Indonesia kekurangan stok pemain sehingga harus menurunkan pemain yang jauh lebih muda atau U-17.

"Tunggal putri memang salah satu kelemahan kita. Suka atau tidak suka, kita memang lemah di nomor tunggal dan ganda putri. Di ganda putri malah stok pemainnya terbatas, yang ada dari kelas remaja," kata Lius menjelaskan.

Selain minim stok, kata dia, pemain yang tergabung dalam tim AJC 2014 juga minim pengalaman terutama jam terbang internasional. Kondisi ini dinilai sebagai kendala sehingga Tim Indonesia kurang maksimal.

Setelah turun dinomor beregu dengan format Piala Sudirman, Jonatan Chistie dan kawan-kawan akan turun pada nomor perorangan. PP PBSI menargetkan satu medali dari nomor perorangan AJC 2014 ini.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014