Abu Dhabi (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Paris pada Rabu (19/2) dalam upaya mendorong Israel dan Palestina menuju kesepakatan damai pada akhir April, kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Selasa.

Perundingan damai antara Israel-Palestina, yang diperantarai AS, hanya menghasilkan sedikit kemajuan sejak ketiga pihak itu kembali melakukan pembicaraan pada bulan Juli 2013, setelah absen selama tiga tahun, dengan tujuan mencapai kesepakatan damai dalam waktu sembilan bulan.

"Menlu Kerry akan bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina Abbas di Paris, Prancis pada Rabu untuk membahas negosiasi antara Palestina dan Israel," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki di Abu Dhabi, tempat di mana Kerry mengadakan pertemuan dengan para pejabat senior Uni Emirat Arab.

Kerry telah menjadi pendorong utama dalam kebijakan pemerintahan Obama, yang berusaha untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang berlangsung lebih dari enam dekade, di mana masih ada beberapa masalah utama yang belum terselesaikan, termasuk soal perbatasan, keamanan, nasib pengungsi Palestina, dan status Yerusalem.

Ada satu tanda kemajuan ketika Presiden Abbas pada Jumat (14/2) mengatakan ia ingin membela hak-hak Palestina.

"Namun, kami juga tidak ingin membanjiri Israel dengan jutaan (pengungsi Palestina) atau pun mengubah komposisi sosial masyarakat Israel," kata Abbas.

Komentar Abbas itu dianggap sebagai saran yang jelas, dan ia mungkin menerima tuntutan Israel bahwa pengungsi Palestina diizinkan untuk "kembali" hanya ke wilayah negara Palestina di masa depan.

Walaupun ada tanda-tanda kemajuan bagi upaya damai terkait masalah pengungsi, kedua belah pihak masih tampak berselisih paham mengenai hal lainnya, seperti permintaan Palestina untuk membuat Yerusalem Timur menjadi ibukotanya.

Wilayah tersebut telah dikuasai oleh Israel dan dijadikan sebagai bagian dari ibukota Israel, suatu tindakan yang tidak pernah disetujui oleh dunia internasional.

Kedua pihak, PM Israel Netanyahu dan Presiden Palestina Abbas, menghadapi tekanan dari sekutu-sekutu politiknya masing-masing untuk tidak membuat konsesi yang berhubungan dengan isu-isu inti.

Sementara itu, Kerry mengatakan ia berharap untuk segera menerbitkan sebuah kerangka kerja atau semacam cetak biru (blue print) untuk kesepakatan damai.

(Y012)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014