Kami terus menyiapkan diri manakala menghadapi City. Ini momen sempurna untuk lolos ke kuarter-final. Para pemain kami telah benar-benar siap
Jakarta (ANTARA News) - Bagaimana sejarah menghibur bukan menghakimi ketika menatap laga Manchester City melawan Barcelona di ajang babak pertama 16 besar Liga Champions 2013/2014?

Sejarah atau historia, berasal dari kata "histor" yang bermakna bahwa ia yang bersaksi, ia yang menghakimi, padahal sejarah menghibur atau membawa sukacita bagi mereka yang terkena macam-macam dukacita, utamanya ketika menyaksikan tayangan laga Manchester City melawan Barcelona yang dihelat di Stadion Etihad pada Rabu dini hari, pukul 02.45 WIB.

Sejarah bertugas mengingat atau melihat kembali segala apa yang telah terjadi di masa lampau. Manchester City tampil menantang Barcelona yang telah menorehkan predikat sebagai empat kali juara Eropa.

"The Citizens" tidak gentar dengan rekor yang diraih Blaugrana. Kedua tim sama-sama mengusung predikat sejarah sebagai pertalian waktu yang mengarah kepada segala hal menuju keabadian dan kejayaan.

Dan kini skuad asuhan pelatih Manuel Pellegrini menjamu skuad asuhan Gerardo Martino untuk melegitimasi bahwa sejarah merupakan onggokan fakta peristiwa bukan onggokan janji-janji sarat tipu sana tipu sini, apalagi di sebuah organisasi kerja.

Sejarah tidak menyerah kepada ilusi. Sejarah yang menghibur menyambangi Manchester City dan Barcelona. Sejarah menunjuk kepada segala tindakan untuk mengingat kembali (memoria) guna menyibak segala apa yang benar atau kebenaran.

Benar, bahwa City baru saja mengalahkan Chelsea 2-0 di ajang Piala FA. Benar, bahwa Barcelona mengaramkan Rayo Vallecano dengan enam gol tanpa balas di ajang Liga Spanyol (La Liga).

Sejarah senantiasa menghindari mereka yang kerapkali lupa ketika merayakan waktu. Kata-kata terukir fragmen sejarah. Kedua tim sama-sama merespons pertarungan di liga domestik dengan mengukir kemenangan demi kemenangan.

Bagi mereka yang berkantor di sebuah lembaga, memperoleh kemenangan adalah kewajiban sejarah.

City yang digadang-gadang sebagai skuad yang tajir mampu tampil mengesankan musim ini di ajang Liga Champions. Penampilan mereka luar biasa karena pasukan Pellegrini ini mengakumulasi poin lebih banyak dibanding dengan poin yang dikoleksi oleh skuad asuhan Gerardo Martino.

Bagi pemimpin, apa arti Anda sebagai pemimpin bila tidak mampu mengakumulasi poin sukses bagi perusahaan tempat Anda bekerja? Memang, sejarah di mata alam pikir Yunani klasik, artinya para dewa atau para pahlawan hadir dalam karya (berpuisi).

Berpuisi, artinya memproduksi, karena itu kata-kata penyair dalam alam Yunani klasik, menyatakan kebenaran dan keadilan, termasuk di dalamnya memuji prestasi lawan.

Anda sebagai pemimpin perlu tahu, perlu paham, dan perlu mempraktekkan segala hal yang bermuatan kebenaran dan keadilan. Yang benar, yang adil, letak dan sumbernya dari rentetan pengalaman nyata berkarya.

Bagaimana seseorang dapat membuat kebijakan yang adil dan benar bila belum pernah tahu dan belum pernah belajar kemudian berhikmat dengan apa itu yang benar atau yang adil?

Mampu melaju di posisi kedua di Grup D di bawah juara bertahan Bayern Muenchen, City justru mempu menundukkan juara Liga Jerman (Bundesliga) itu dengan finis beroleh 15 poin, dua poin melebihi Barca yang berada di Grup H.

Kalau sejarah merupakan kesediaan untuk menjawab kembali guna menjangkau masa depan, maka sejarah menciptakan kembali, meskipun masa depan di mata publik Yunani kuno, justru tidak mendatangkan sesuatu yang radikal.

Filosof Thucydides menyatakan, peristiwa masa depan layaknya seperti sifat manusia. Peristiwa masa depan akan tetap sama atau bahkan serupa dengan masa lalu. Hakekat semua hal adalah terus tumbuh dan lenyap bersama waktu.

Masa lalu dan masa depan dihidupi oleh Pellegrini. Pelatih asal Chile itu hanya mengalami dua kekalahan dari 20 laga kandang di seluruh kompetisi di musim inim dan hanya kebobolan 18 gol sepanjang musim ini.

City mampu mengukir kerja nyata, kerja yang sifatnya radikal, dengan sekurang-kurangnya mencetak empat gol dalam 12 pertandingan, dan penampilan mantan gelandang Barcelona Yaya Toure kini makin moncer di bawah polesan Pellegrini.

"Di Barcelona, adalah tugas saya untuk terus mengorganisasikan permainan di lini tengah. Tugas itu memerlukan fokus dan jangan pernah kehilangan konsentrasi. Sekarang saya lebih berkonsentrasi di lini pertahanan atau bertugas membantu serangan," katanya kepada UEFA.Com.

Di mata Toure, pemimpin perlu memfokuskan diri dan mengonsentrasikan diri kepada tugas-tugas pokoknya. Dia dituntut mampu terjun di segala lini permainan, karena ia dibekali aneka pengalaman. Permainan dan pengalaman menjadi dua kata kunci ketika seseorang berziarah bersama makna sejarah.

"Saya merasa belum benar-benar bebas ketika turun di lini tengah Barcelona. Saya suka bermain di Inggris karena atmofer liga di sini demikian ketat dan mengandalkan permainan cepat. Kali pertama saya di sini, saya menghadapi kesulitan. Kini, segala sesuatunya berjalan baik," katanya.

Barca merupakan tantangan serius bagi pasukan Pellegrini. Kedua tim sama-sama mengandalkan pakem sejarah permainan yang serba menyerang.

Dalam haribaan sejarah sukses, utamanya di liga domestik, baik City maupun Barca membuktikan diri sebagai tim yang teramat produktif mencetak gol. City dengan 68 gol dalam 26 laga; Barca dengan 69 gol dalam 24 laga.

Di babak penyisihan grup Liga Champions, The Citizens mengemas 18 gol dan Los Azulgrana memetik 16 gol dari enam pertandingan.

Penampilan City lebih oke ketika bertanding di kandang selama musim ini, sementara Barca di bawah arahan Pellegrini kerapkali menuai kesulitan demi kesulitan.

Coba menyibak sejarah yang alot di tubuh Barcelona, Pellegrini berkomentar, "Kami terus menyiapkan diri manakala menghadapi City. Ini momen sempurna untuk lolos ke kuarter-final. Para pemain kami telah benar-benar siap."

Anda sebagai pemimpin yang dituntut berhikmat dengan sejarah, silakan melakukan aksi menyingkapkan makna yang masih terselubung dalam proses waktu atau apokalips. Ini lho, data dan fakta kedua tim yang bakal bertanding pada Rabu dini hari nanti:

Manchester City, nama julukan The Citizens, bermarkas di Etihad Stadium dengan kapasitas tempat duduk 47.405 penonton.

Prestasi City: First Division/Premier League: 1936-37, 1967-68, 2011-12; Second Division/First Division: 1898-99, 1902-03, 1909-10, 1927-28, 1946-47, 1965-66, 2001-02; Third Division Play-offs: 1998-99; Piala FA : 1904, 1934, 1956, 1969, 2011; Piala Liga: 1970, 1976; FA Community Shield: 1937, 1968, 1972, 2012; Piala Winners: 1970.

Barcelona, nama julukan Barca atau Blaugrana, bermarkas di Nou Camp dengan kapasitas tempat duduk 99.786 penonton.

Segudang prestasi Barcelona: La Liga: 1928-1929, 1944-45, 1947-48, 1948-49, 1951-52, 1952-53, 1958-59, 1959-60, 1973-74, 1984-85, 1990-91, 1991-92, 1992-93, 1993-94, 1997-98, 1998-99, 2004-05, 2005-06, 2008-09, 2009-10, 2010-11, 2012-13;

Copa del Rey: 1909-10, 1911-12, 1912-13, 1919-20, 1921-22, 1924-25, 1925-26, 1927-28, 1941-42, 1950-51, 1951-52, 1952-53, 1956-57, 1958-59, 1962-63, 1967-68, 1970-71, 1977-78, 1980-81, 1982-83, 1987-88, 1989-90, 1996-97, 1997-98, 2008-09, 2011-12;

Supercopa de Espana: 1983, 1991, 1992, 1994, 1996, 2005, 2006, 2009, 2010, 2011, 2013; Copa Eva Duarte: 1948, 1952, 1953: Copa de la Liga: 1982-83, 1985-86; European Cup/Champions League: 1991-92, 2005-06, 2008-09, 2010-11; Cup Winners Cup/Uefa Cup: 1978-79, 1981-82, 1988-89, 1996-97; Fifa Club World Cup: 2009, 2011.

Ingin melakukan napak tilas bersama sederet prestasi Manchester City atau Barcelona itu?

Silakan berhikmat dengan ungkapan Latin klasik "duos insequens lepores neutrum capit", yang artinya mengejar dua kelinci, tidak satu pun akan bisa ditangkap.

Silakan bergembira ketika menyaksikan tayangan duel antara Manchester City versus Barcelona, karena Anda tidak dapat mengerjakan dua hal yang berlawanan, yang tidak mungkin dapat diselesaikan secara bersamaan.

Dan bersama pujangga Cicero, kita berucap, bahwa dari dua hal yang buruk, harus dipilih yang keburukannya lebih kecil (duobus malis minimum est eligendum).
(A024)

Oleh A.A. Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014