Pengukuran jalan raya atau roadside monitoring dengan hasil analisa data sulfur dioksida(SO2) kurang dari 20 ug/Nm3 lebih rendah dari ambang batas 365 ug/ug/Nm3, nitrogen dioksida(NO2) kurang dari 22 ug/Nm3 sementara ambang batas 235 ug/Nm3 dan hidro
Manado (ANTARA News) - Kualitas udara di jalan raya Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) masih sangat baik, karena berada di bawah ambang batas sebagaimana disyaratkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

"Pengukuran jalan raya atau roadside monitoring dengan hasil analisa data sulfur dioksida(SO2) kurang dari 20 ug/Nm3 lebih rendah dari ambang batas 365 ug/ug/Nm3, nitrogen dioksida(NO2) kurang dari 22 ug/Nm3 sementara ambang batas 235 ug/Nm3 dan hidrokarbon(HC) kurang dari 23 ug/Nm3 dengan ambang batas 160 ug/Nm3," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Limbah B3, BLH Sulut, Sonny Runtuwene, Selasa.

Sedangkan indikator karbon monoksida(CO) yang disyaratkan 10.000 ug/Nm3 hasilnya kurang dari 5.000 ug/Nm3, Total Suspended Partikulat(TSP) dengan ambang batas 230 ug/Nm3 hasilnya kurang dari 43 ug/Nm3 dan timbal(Pb) dengan ambang batas 2 ug/Nm3 hasil pengukuran kurang dari 1 ug/Nm3.

Dia mengatakan, pengukuran indikator pencemar dilakukan pada 10--12 September 2013.

"Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran sesaat dengan tujuan untuk mengevaluasi kwalitas udara di lokasi pemantauan, serta evaluasi terhadap program-program pengendalian pencemaran udara yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Manado," katanya.

Jalan di Manado yang menjadi lokasi pemantauan pertama jalan Yos Sudarso, serta depan PT PLN Manado, lokasi pemantauan kedua di jalan Wolter Monginsidi dan samping SPBU Malalayang, serta lokasi pemantauan ketiga di jalan 17 Agustus serta Depan Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulut.

"Penetapan titik pemantauan ditentukan oleh faktor jumlah penduduk, tingkat pencemaran dan keragamannya serta berdasarkan hasil simulasi," kata Sonny.

Pencemaran udara, kata Sonny sangat dipengaruhi oleh kondisi meteorologi, sehingga pemantauan pencemaran udara selalu disertai dengan pemantauan parameter meteorologi seperti kecepatan dan arah angin, kelembaban udara, temperatur dan radiasi matahari.

Pengukuran indikator pencemar tersebut, kata Sonny merupakan salah satu faktor penting untuk mengetahui seberapa besar tingkat pencemaran udara di suatu daerah yang dipantau.(*)

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014