Surabaya (ANTARA News) - Rektor ITS Surabaya Prof Dr Triyogi Yuwono dan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof H Fasich Apt meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mundur dari jabatannya, karena kepemimpinannya sangat bermanfaat bagi warga kota.

"Nggak perlu mundur, karena kalau orang Surabaya keluar kota, seperti Bandung atau Jakarta, maka mereka akan merasakan bahwa Surabaya itu nyaman dan maju. Saya kira Bu Risma melakukan itu nggak pendek, karena itu selesaikan, apalagi waktunya nggak lama, kok," kata Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Triyogi kepada Antara di Surabaya, Selasa.

Menanggapi desakan dari luar terhadap Risma untuk mundur, termasuk dengan cara memaksakan wakil wali kota tanpa koordinasi dengan Risma, Triyogi meminta Risma yang merupakan alumni ITS untuk meneladani para seniornya yakni pantang menyerah.

"Saya harapkan dia maju terus, jangan lihat pihak eksternal, tapi lihatlah rakyat Surabaya yang sudah merasakan manfaat pembangunan yang dilakukannya, jadi lihatlah dukungan rakyat dan abaikan upaya-upaya yang menghambat, karena rakyat Surabaya lebih membutuhkan," katanya.

Ia menambahkan warga Surabaya senang dengan kepemimpinan Risma, termasuk dirinya. "Saya yakin warga Surabaya itu nggak ada urusan dengan politik, warga Surabaya itu mendukung karena senang dengan bukti dari kepemimpinan beliau," katanya.

Senada dengan itu, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof H Fasich Apt juga meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk tidak mundur. "Jangan mundur, karena ini ibarat langkah yang tinggal langkah terakhir, jadi selesaikan visi dan misi yang ada," katanya.

Guru Besar Fakultas Farmasi Unair Surabaya itu menegaskan bahwa pemimpin itu harus memperhatikan setiap kritik dan desakan, tapi jangan sampai mundur, karena pemimpin itu harus membiasakan untuk menyelesaikan tugas sampai akhir.

"Itu biasa, maju terus, pantang mundur. Desakan itu perhatikan saja, tapi jangan mundur, teruskan visi dan misi sampai selesai," katanya di sela-sela menerima kunjungan kerja belasan anggota BURT DPR RI di kantornya.

Ketika dikonfirmasi desakan mundur terhadap Risma dari para politisi, anggota BURT DPR RI Indah Kurnia yang berasal dari PDIP membantah bahwa desakan mundur untuk Risma itu tidak ada, namun Risma memang perlu memperbaiki cara melakukan komunikasi politik.

"Cara komunikasi politik Bu Risma kurang efektif, terutama dengan pihak-pihak yang berseteru dengan dia, karena itu saya kira cara berkomunikasinya secara politik yang harus diperbaiki. Itu saja, nggak ada desakan mundur, kok," katanya.

(E011/R010)

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014