sejumlah jaringan listrik di kawasan bencana tersebut juga masih dalam tahap pemulihan. Misalnya, mulai dari beberapa travo yang diselimuti abu vulkanik hingga diamankan untuk dinyalakannya kembali.
Surabaya (ANTARA News) - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur menyatakan sampai sekarang aliran listrik di daerah terdampak letusan Gunung Kelud (1731 mdpl) yang berada di perbatasan tiga kabupaten, yaitu Kediri, Blitar dan Malang belum pulih secara normal.

"Hingga radius lima Kilometer (Km), beberapa aliran listrik di kawasan tersebut memang belum seperti hari biasa," kata Supervisor Humas PLN Distribusi Jatim, Pinto Raharjo, ditemui ANTARA, di Surabaya, Rabu.

Walau begitu, ungkap dia, sejumlah jaringan listrik di kawasan bencana tersebut juga masih dalam tahap pemulihan. Misalnya, mulai dari beberapa travo yang diselimuti abu vulkanik hingga diamankan untuk dinyalakannya kembali.

"Kami memprediksi biaya pemulihan kerusakan jaringan listrik itu (termasuk travo) sebesar Rp700 - 800 juta. Besaran dana itu untuk menyalakan listrik seperti sediakala di wilayah Kediri dan sekitarnya," ujarnya.

Pascaerupsi Gunung Kelud yang terjadi Kamis (13/2) malam, jelas dia, aliran listrik di sejumlah kawasan tersebut padam atau bisa dikatakan lumpuh total. Akibatnya, sekitar 30 ribu jaringan listrik pelanggan mati karena bencana itu.

"Sampai saat ini, kami berupaya untuk mengembalikan aliran listrik itu. Penyebabnya, masyarakat sangat membutuhkan energi listrik guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," ucapnya.

Ia mencontohkan, energi listrik dipakai masyarakat untuk penerangan, menghidupkan alat komunikasi, serta berbagai alat informasi. Apalagi, warga di sekitar Gunung Kelud sangat memerlukan sejumlah informasi.

"Khususnya tentang bagaimana perkembangan terkini daerah-daerah yang terkena imbas erupsi Kelud," tuturnya.

Di sisi lain, tambah dia, untuk meringankan beban pengungsi yang terdampak letusan Gunung Kelud PLN juga mendirikan posko bantuan penyaluran makanan dan bantuan kelistrikan.

"Misal, 50 dos mi instan, 50 dos air mineral, 50 dos kue kering, dan 10 dos masker," paparnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya menyalurkan bantuan lain berupa sejumlah selimut, tenda, dan kebutuhan lainnya. Alokasi bantuan tersebut berasal dari dana Program Tanggung Jawab Sosial PLN Distribusi Jatim.

"Besaran bantuan yang memang diprioritaskan untuk korban bencana erupsi Gunung Kelud itu mencapai hingga Rp200 juta," katanya.

Ia melanjutkan, bantuan tersebut disalurkan ke sejumlah lokasi penampungan pengungsi terutama di daerah sekitar Pare. Salah satu indikatornya, wilayah itu merupakan kawasan yang terdampak sangat parah karena bencana letusan Gunung Kelud.

(KR-DYT)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014