AS berharap adanya pembekuan pembangunan di permukiman yang terisolasi di blok-blok luar wilayah utama Tepi Barat.
Yerusalem (ANTARA News) - Washington akan mendesak Tel Aviv untuk membekukan sebagian pembangunan permukiman yang sedang dijalankannya setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, menyampaikan kerangka perpanjangan perundingan perdamaian.

AS berharap adanya pembekuan pembangunan di permukiman yang terisolasi di blok-blok luar wilayah utama Tepi Barat, demikian dikutip dari para juru runding AS yang terlibat pembicaraan dengan radio tentara, di Yerusalem.

Blok-blok itu adalah wilayah yang ingin dipertahankan Israel dalam kesepakatan damai apapun. Blok permukiman itu merupakan daerah tempat beberapa bagian permukiman telah dibangun. Demikian diberitakan AFP.

Lokasinya relatif dekat antara satu dengan lainnya dan sebagian besar dari 367.000 penduduk Tepi Barat tinggal di wilayah itu.

Kerry, yang akan bertemu dengan pemimpin Palestina Mahmud Abbas di Paris pada Rabu malam, saat ini sedang mengerjakan sebuah kerangka yang akan memungkinkan perundingan yang kini tengah berjalan dan memiliki tenggat waktu bulan April untuk bisa diperpanjang akhir tahun ini.

Perundingan yang diluncurkan pada Juli 2013 itu sejauh ini menunjukkan hanya sedikit kemajuan. Kedua belah pihak terus berselisih soal serangkaian masalah, termasuk pembangunan permukiman yang sedang dilancarkan oleh Israel di wilayah yang diinginkan Palestina untuk dijadikan negara di masa depan.

Kerangka perjanjian itu dilaporkan akan diumumkan pada awal bulan depan ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Gedung Putih.

Pembangunan permukiman yang sedang berlangsung telah membuat marah Palestina.

Israel telah memajukan rencana untuk membangun 11.700 rumah di permukiman baru sejak perundingan dimulai. Tindakan pembangunan itu telah menggagalkan pembicaraan soal perpanjangan periode perundingan selama sembilan bulan.

Palestina juga mengatakan bahwa ketika tenggat waktu berakhir pada bulan April, pihaknya akan menjalankan kembali langkah-langkah untuk mendapatkan pengakuan internasional.

Kantor Netanyahu menolak memberikan komentar soal laporan yang disiarkan radio tersebut.

"Pihak Israel sangat menyadari bahwa kerangka ini tidak akan cukup untuk meyakinkan Abu Mazen (Abbas) untuk tetap duduk di meja perundingan jika Israel tidak memberikan hal lainnya," kata radio itu.

Israel sebelumnya bersikeras bahwa pembangunan permukiman itu tidak melanggar komitmennya terkait perundingan.

Hingga kini, Israel menolak tekanan untuk memperbarui pembekuan yang pernah dilakukannya satu kali, yaitu pembekuan pembangunan permukiman baru di Tepi Barat selama 10 bulan.

Pembekuan sepuluh bulan itu selesai pada akhir tahun 2010 dan menjadi sumber runtuhnya putaran perundingan dini.

(T008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014