Banjarmasin (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan masih mimiliki cadangan lahan seluas 1.500 hektare untuk transmigran dari berbagai daerah yang ingin membangun sektor pertanian maupun perkebunan di daerah ini.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalsel Antonius Simbolon di Banjarmasin, Rabu mengatakan, lahan tersebut terbagi di tiga lokasi, yaitu Kabupaten Tanah Bumbu di daerah Angsana, Kotabaru di Sengayam dan di Kabupaten Balangan.

"Ketiga daerah tersebut merupakan wilayah yang cukup potensial untuk pengembangan pertanian maupun perkebunan, dan cocok bagi program transmigrasi," katanya.

Hanya saja, tambah Antonius, pada 2014 pemerintah pusat maupun provinsi belum memprogramkan adanya calon transmigran baru, sehingga belum ada rencana untuk melakukan penelitian maupun kajian teknis terhadap kondisi lahan tersebut.

Menurut Antonius, biasanya, bila ada program baru, sebelum para transmigran datang, akan dilakukan berbagai kajian teknis, untuk kelayakan daerah tujuan, apakah sesuai untuk dikembangkan atau tidak.

Bila layak, maka komoditas apa yang bagus untuk dikembangkan di daerah tujuan, sehingga mampu mendukung peningkatan kesejahteraan para transmigran khususnya dan peningkatan perluasan pembangunan daerah.

"Jadi kita tidak serta merta menempatkan transmigran, perlu ada kajian teknis. Dengan demikian nantinya para transmigran benar-benar bisa bertahan di lokasi baru, dan dapat menciptkan kehidupan yang lebih baik dibanding sewaktu berada di daerah asal," katanya.

Dari lahan seluas 1.500 hektare yang masih tersisa, tambah Antonius, diperkirakan mampu menampung sekitar 750 keluarga transmigran, baik untuk perumahan maupun ladang pertanian yang akan dikembangkan.

Menurut Antonius, bila ternyata pemerintah daerah maupun provinsi tidak memprogramkan kembali kedatangan transmigran, maka lahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain, misalnya pengembangan pertanian dan perkebunan.

"Kalau daerah Kalimantan masih menjadi daerah penerima atau tujuan transmigran, berbeda dengan Sumatera, yang sudah AC, DC. Artinya, daerah tersebut selain menerima, tetapi juga menjadi daerah pengirim," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah provinsi telah menetapkan bahwa program transmigrasi harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah, selain itu para transmigran juga dituntut memiliki keahlian khusus sesuai dengan bidang yang dibutuhkan daerah penerima.

Misalnya, Kalsel kini sedang mengembangkan sektor perkebunan, maka transmigran yang datang diharapkan yang memiliki kemampuan di bidang tersebut.

Terkait dengan adanya kemungkinan warga korban bencana alam Gunung Sinabung ingin bertransmigrasi ke Kalsel, menurut Anton hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.

"Namun bila benar ada program tersebut, dan bupati siap untuk menerima serta mengusahakannya, kami sangat mendukung, dan siap membantu secara teknis," tambah Anton.

(U004/T007)

Pewarta: Ulul M
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014