Penguatan rupiah tertahan sentimen eksternal
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, bergerak menguat sebesar 18 poin ke posisi Rp11.745 dibanding sebelumnya Rp11.763 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari PT Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Kamis mengatakan mata uang domestik kembali menguat meski cenderung terbatas setelah the Fed memberi sinyal untuk melanjutkan pemangkasan stimulus keuangannya meski sebagian data ekonomi AS cenderung melemah.

Selain itu, ujarnya, tren mata uang domestik masih di area positif sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia yang membaik.

Sementara itu, analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir mengatakan berkurangnya aktivitas manufaktur China juga dapat menahan laju rupiah terus meningkat lebih tinggi, mengingat China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

"Aktivitas China yang melambat dapat mengganggu kinerja neraca keuangan Indonesia," kata dia.

Ia memproyeksikan kurs rupiah pada Kamis ini akan bergerak di kisaran Rp11.675--Rp11.890 per dolar AS.



Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014