Hasilnya jelas menunjukkan penipisan gletser secara tiba-tiba 8.000 tahun yang lalu."
Jakarta (ANTARA News) - Geolog Inggris Raya, Amerika Serikat (AS) dan Jerman menemukan fakta bahwa Gletser Pine Island di Kutub Selatan pernah mengalami penipisan pada 80 abad lalu atau secepat yang terjadi beberapa dasawarsa ini.

Menurut para ilmuwan, fenomena itu menjadi contoh untuk melihat perilaku bongkahan es besar yang terbentuk di atas permukaan tanah hasil akumulasi endapan salju (gletser) di masa depan.

Saat ini, para geolog menilai, gletser mengalami akselerasi yang signifikan dan penipisan yang diduga disebabkan oleh lelehan dorongan air laut yang menghangat di antara lapisan es Kutub Selatan, demikian laporan ScienceDaily.

Diawali kekhawatiran meningkatnya lelehan es secara cepat selama dua puluh tahun ini membuat para geolog melacak penipisan Gletse Pine Island dari waktu ke waktu.

Mereka juga ingin membuktikan bahwa  penipisan di masa lalu terjadi selama beberapa dasawarsa.

"Fakta bahwa Gletser Pine Island menipis secara cepat di masa lalu menunjukkan betapa sensitif gletser terhadap perubahan iklim. Perubahan-perubahan kecil dapt menimbulkan hasil yang dramatis dan jangka panjangan," kata penulis utama riset tersebut, Joanne Johnson.

Peneliti dari lembaga survei Kutub Selatan di Inggris (British Antartic Survey/BAS) itu menimpali, "Berdasarkan yang kami ketahui, hilangnya es dapat berlangsung lama, terutama bila lelehan dorongan air laut yang menghangat di antara lapisan es di depan Gletser Pine Island terus berlangsung."

Profesor Mike Bentley, penulis yang juga terlibat dalam proyek yang dilakukan di Durham University, mengatakan bahwa riset tersebut merupakan bagian dari upaya memahami perilaku gletser.

"Hasilnya jelas menunjukkan penipisan gletser secara tiba-tiba 8.000 tahun yang lalu," katanya.. (*)

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014