London (ANTARA News) - Bintang Arsenal Mesut Ozil meminta maaf kepada para pendukung klub ini setelah menyianyiakan sebuah tendangan penalti ketika timnya kalah 0-2 melawan Bayern Munchen di Liga Champions.

Playmaker Jerman ini memiliki peluang untuk membawa  Arsenal unggul pada leg pertama babak 16 Besar itu lewat tendangan penalti pada menit-menit awal, namun tendangannya ditepis rekan setimnasnya Manuel Neuer.

Setelah kiper Arsenal Wojciech Szczesny diusir ke luar lapangan, Bayern akhirnya menang lewat dua gol di babak kedua dari Toni Kroos dan Thomas Mueller sehingga sang juara bertahan memimpin menjelang laga leg kedua 11 Maret mendatang.

"Keesokan paginya tak juga merasa lebih baik," tulis Ozil dalam laman Facebook resminyae. "Maaf teman-teman - pertandingan itu tak direncanakan dalam cara seperti itu. (Akibat) Kekurangan jumlah pemain menjadi sungguh sulit menang melawan tim ini."

Ozil yang didatangkan ke Arsenal dari Real Madrid dengan rekor transfer 51,6 juta euro tahun lalu, dikritik hebat media Inggris menyusul penampilan kurang bersemangatnya pada laga melawan Bayern itu.

Pemegang saham Arsenal Alisher Usmanov menduga penampilan buruk pemain berusia 25 tahun itu akibat kelelahan.

Berbicara kepada wartawan begitu dia meninggalkan Emirates Stadium Rabu itu, dia berkata, "Ozil tidak (bermain) dalam kapasitasnya, mungkin karena dia kecapaian."

Kendati begitu rekan Oxil yang juga sesama pemain timnas Jerman Per Mertesacker yakin mantan pemain Werder Bremen itu masih mencari pijakannya di London utara.

"Kami memiliki banyak pertandingan di sini di Inggris dan semua orang kelelahan, tapi itu tak hanya terjadi pada Mesut," kata bek tengah ini.

"Itu terserah pada masing-masing pemain untuk terdorong dan bangkit. Selama pertandingan itu kami semua mesti saling menyokong. Mesut telah bermain di banyak pertandingan dan dia adalah pemain luar biasa".

"Kami memerlukan dia pada kondisi terbaiknya. Pertandingan demi pertandingan, dia akan kembali lebih kuat," kata Mertesacker seperti dikutip AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014