Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan Satelit Terra dan Aqua pada Sabtu pagi mendeteksi 450 titik panas (hotspot) di kawasan hutan Sumatera tersebar di sejumlah provinsi.

"Terbanyak masih di Riau yakni 402 titik," kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Ahmad Agus Widodo, kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

Menurut dia, itu merupakan rekapitulasi data yang dirangkum sekitar pukul 07.00 WIB.

Selain di Riau, demikian Agus dalam rilisnya, titik panas juga terdeteksi satelit berada di Kepulauan Riau yakni 23 titik, Sumatera Utara ada 11 titik, dan Aceh terdeteksi enam hotspot.

Kemudian kata dia, titik panas juga terekam berada di Provinsi Sumatera Barat 3 titik dan Jambi serta Bengkulu masing-masing ada dua titik.

Paling sedikit menurut dia yakni di Bangka Belitung, hanya ada satu titik panas.

Titik panas atau hotspot merupakan titik-titik panas yang diduga kebakaran lahan atau hutan yang terdeteksi oleh pencitraan via satelit.

Agus mengatakan, dari 450 titik panas tersebut, yang memiliki tingkat kepercayaan 81 hingga 100 persen sebagai kebakaran lahan adalah 180 titik (untuk Riau).

BMKG Stasiun Pekanbaru tidak mengukur tingkat akurasi atau kepercayaan kebakaran lahan di wilayah luar Riau.

Jika dibandingkan dengan sebelumnya, titik panas kali ini jauh meningkat bahkan hampir tiga kali lipat.

Satelit Terra dan Aqua pada Jumat (21/2) hanya merekam sebanyak krang dari 200 titik panas untuk Sumatera dan khusus di Riau hanya 169 titik.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014