Toboali, Bangka Selatan (ANTARA News) - Usaha Kecil Menengah (UKM) Risky di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung (Babel), berhasil meraih penghargaan predikat bintang tiga dari Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.

"Produk UKM yang mendapat predikat bintang tiga itu yaitu getas atau keletek yang dinilai memiliki kualitas yang baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan perajin," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Bangka Selatan, Muhammad di Toboali, Sabtu.

Ia menjelaskan, pada penilaian produk UKM tersebut, semua kabupaten dan kota se-Bangka Belitung turut serta mengirimkan produk unggulan untuk dilakukan penilaian oleh Kementrian dan Bangka Selatan mampu meraih predikat Bintang Tiga itu.

"Dengan diraihnya predikat itu, otomatis produk UKM Bangka Selatan akan meningkatkan animo perajin dalam meningkatkan produksi dan kualitas produk yang mampu bersaing tingkat nasional," ujarnya.

Menurut dia, kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian pada Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Dalam rangka pengembangan program Ovop (One Village One Product).

Program Ovop adalah sebuah program dimana setiap daerah dapat mengembangkan jenis produk yang berbahan baku lokal dan memiliki keunikan serta kekhasan yang tidak dapat ditiru oleh daerah lain.

"Sebenarnya, Bangka Selatan mempunyai empat produk yaitu terasi, getas, songkok (peci) resam dan minuman pinacolada yang akan terus diperjuangkan pengembangannya. Sehingga dapat diakui sebagai produk Ovop Kabupaten Bangka Selatan," ujarnya.

Namun, dari keempat produk tersebut baru getas yang diakui oleh pemerintah pusat.

Ia mengatakan, dengan dilakukan pembinaan yang terus menerus diharapkan produk ini dapat bersaing di tingkat lokal, regional, nasional bahkan pasar luar negeri.

Misalnya, pada pameran di Provinsi Riau beberapa waktu lalu, konsumen Singapura dan Malaysia sudah memesan pada UKM Bangka Selatan. Dengan dilakukan pembinaan yang berkesinambungan kami yakin produk dari Kabupaten Bangka Selatan dapat bersaing dengan produk dari daerah lain di Indonesia.

"Kami akan terus memberikan pembinaan dan mendukung UKM dan IKM tersebut, sehingga ke depannya Bangka Selatan dapat dijadikan sentra industri olahan pangan berbasis kelautan," ujarnya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014