Elpiji dari agen ke pangkalan kemudian langsung ke konsumen, bukan ke caleg."
Semarang (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewaspadai kemungkinan terjadi penyalahgunaan elpiji tiga kilogram menjelang atau pada saat kampanye pemilihan umum (Pemilu) 2014.

"Elpiji tiga kilogram adalah barang subsidi dan tidak dapat disalahgunakan atau digunakan untuk kepentingan politik," kata Assistant Manager External Relation Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng dan DIY Roberth Marchelino Verieza Dumatubun di Semarang, Sabtu.

Ia mengemukakan, masyarakat dapat secara aktif melaporkan kepada Pertamina jika ada pelanggaran atau penyalahgunaan elpiji tiga kilogram.

Roberth menyatakan bahwa tidak dapat seorang calon anggota DPD, DPR, dan DPRD yang bukan merupakan agen atau pangkalan karena memiliki anggaran banyak kemudian membeli elpiji tiga kilogram dengan jumlah banyak untuk kepentingan politiknya.

"Elpiji dari agen ke pangkalan kemudian langsung ke konsumen, bukan ke caleg," katanya.

Pertamina, lanjut Robeth, juga telah meminta kepada agen maupun pangkalan penjualan elpiji untuk mewaspadai kemungkinan adanya penyalahgunaan bahan bakar gas itu menjelang kampanye.

Terkait dengan kuota elpiji tahun 2014, ia mengemukakan, hingga saat ini Pertamina masih menunggu kuota dari pemerintah.

Untuk realisasi elpiji tiga kilogram Jateng-DIY pada Desember 2013 sebesar 22.138.200 tabung dan terjadi kenaikan pada Januari menjadi 22.163.280 tabung.

Sementara itu, ia menambahkan, realisasi elpiji bulan Februari hingga tanggal 20 Februari senilai 14.345.520 tabung. (*)

Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014