Pantai Legian, Bali (ANTARA News) - Maskapai penerbangan biaya rendah Citilink berkomitmen mengembangkan olahraga kedirgantaraan nasional dengan memfasilitasi aktivitas atlet dan program Federasi Aerosport Seluruh Indonesia.

Bentuk komitmen itu terjadi sejalan penyerahan simbol kerja sama Citilink-FASI antara CEO Citilink, Arif Wibowo, dan Ketua Umum PB FASI, Marsekal TNI IB Putu Dunia, disela Bali International Aerosport Festival 2014, di Pantai Legian, Bali, Sabtu.

"Kami bukan cuma berkomitmen namun akan melaksanakan hal ini dengan sepenuh hati. Dalam berbisnis, jangan juga lupakan sisi idealisme bagi Tanah Air ini. Inilah bentuk idealisme kami dalam hal ini," kata Komisaris Independen Citilink, Marsekal Madya TNI (Purnawirawan) Daryatmo, yang juga menyaksikan seremoni itu. 

Citilink, kata Wibowo, akan membantu tiket penerbangan dan biaya kelebihan bagasi bagi atlet-atlet yang tergabung dalam FASI, dalam penerbangannya. Hal ini sering menjadi hambatan bagi atlet --terutama bagasi berlebih-- dalam menjalankan aktivitas keolahragaannya. 

Sebagai gambaran, tas besar peralatan terbang seorang atlet paralayang bisa seukuran 100 kali 80 centimeter dengan berat puluhan kilogram. Dimensi ukuran dan berat itu berlipat kali pada peralatan terbang atlet paramotor, apalagi terbang layang dan trike. 

Dengan armada puluhan Airbus A320, Citilink menjadi salah satu maskapai penerbangan nasional yang memiliki rute cukup lengkap di Indonesia dan penerbangan regional. 

"Kami sangat peduli pada pengembangan olahraga kedirgantaraan nasional. Potensi kita sangat luar biasa dan kami ingin hal itu bisa terus tumbuh," kata Wibowo. 

BASF 2014 juga berbarengan dengan Kongres Tahunan Commision Internationale Vol de Libre (Paralayang dan Layang Gantung) Federation Aeronotique de Internationale, yang dibuka Presiden FAI, John Grubbstorm, dan Presiden CIVL FAI, August Gudnundsson.

32 negara anggota FAI hadir dalam kongres itu, yang salah satu agendanya menyempurnakan standar dan peraturan perlombaan cabang paralayang dan paramotor dalam skala dunia.

Di Pantai Legian, 47 payung dan mesin paramotor menjadi bagian dari gelaran kedirgantaraan ini, beriringan dengan trike, gantole, pesawat aeromodelling, dan paratrike yang penerbangannya diatur sedemikian rupa. 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014