Yogyakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Regional Badan Urusan Logistik Daerah Istimewa Yogyakarta, Awaludin Iqbal mengatakan serapan beras petani di daerah setempat tidak terpengaruh hujan abu vulkanik Gunung Kelud.

"Serapan kami relatif tidak terganggu abu dan sampai saat ini kami masih "on the track","kata Awaludin Iqbal di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, dengan tidak terpengaruh hujan abu vulkanik itu, maka tetap ditargetkan serapan beras selama 2014 akan mampu mencapai 65.000 ton.

"Januari- Februari saja serapan sudah hampir mencapai 1.000 ton. Kalau kita lihat itu artinya tidak terpengaruh (abu vulkanik)," kata dia.

Sementara itu, ia menilai kualitas beras yang dibeli dari petani juga masih memiliki kualitas baik.

"Saat uji coba alat panen di Kabupaten Bantul, saya sudah lihat aman, tanaman tidak terganggu. Apalagi sudah ada hujan sehingga bersih kembali," katanya.

Abu vulkanik yang sudah jatuh di tanah, menurut dia, justru dapat menjadi pupuk organik bagi tanaman padi.

Menurut dia, secara umum ketahanan pangan di DIY masih aman. Ia menyebutkan untuk stok beras di gudang Bulog masih kurang lebih 32.000 ton sehingga masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Juli.

"Cadangan beras kita masih aman sampai nanti bulan Juli, dan tetap tidak perlu dilakukan impor sesuai kebijakan pusat," kata dia.

(KR-LQH/H008)

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014