Kita sudah mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius tiga kilometer pada tiga gunung api aktif tersebut, termasuk melakukan pendakian sebagai langkah siaga dan waspada,"
Padang (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat melarang masyarakat melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Marapi, Gunung Tandikek, dan Gunung Kerinci karena statusnya waspada.

"Kita sudah mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas pada radius tiga kilometer pada tiga gunung api aktif tersebut, termasuk melakukan pendakian sebagai langkah siaga dan waspada," kata Kepala BPBD Sumbar Yazid Fadhli ketika dikonfirmasi di Padang, Selasa.

Ia mengatakan, semua unsur sudah menggelar rapat koordinasi yang dipimpin Sekretaris Daerah provinsi pada Selasa siang, tapi hasilnya belum sampai mengeluarkan instruksi siaga darurat terhadap ancaman letusan tiga gunung tersebut.

Namun, sebagai langkah waspada sudah disampaikan imbauan terhadap instansi terkait di kabupaten dan kota yang berpotensi terkena dampak bencana gunung api itu, agar mengingatkan masyarakat selalu waspada.

Ia mengungkapkan, personel BPBD di kabupaten dan kota yang terdekat dengan gunung api aktif itu, sudah melakukan kajian dan evaluasi terhadap jalur evakuasi warga sebagai langkah antisipasi.

Bahkan, waktu dekat tim gabungan terdiri atas BPBD provinsi dan kabupaten/kota serta Kelompok Siaga Bencana (KSB) segera melakukan simulasi evakuasi penanggulangan bencana erupsi gunung api.

Yazid mengatakan, rapat koordinasi yang melibatkan lintas instansi tingkat provinsi dan instansi vertikal pada 25 Februari 2014, juga menyikapi terkait kabut asap.

Langkah tersebut, karena kondisinya baik dampak kabut asap kiriman dari provinsi tetangga maupun aktivitas tiga gunung api belum melampaui ambang batas.

"Instruksi siaga darurat belum, tapi dinas dan instansi terkait diminta melakukan upaya antisipasi untuk menghadapi kemungkinan perubahan peningkatan status gunung api tersebut," katanya.

Rapat koordinasi dihadiri unsur BPBD Sumbar, Dinkes provinsi, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) provinsi, Dishub provinsi, Dishut provinsi. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) provinsi, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tabing Padang serta Pengamat Gunung Marapi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Eliyusman sebelumnya mengatakan Pemprov Sumbar berencana mengeluarkan surat edaran siaga darurat menghadapi ancaman bencana Gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar yang saat ini berstatus waspada level 2.

Rencana tersebut, setelah berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk BMKG, dijadwalkan pada pekan ini ke kabupaten/kota yang diperkirakan terdampak ancaman letusan Gunung Marapi, di antaranya Kabupaten Tanah Datar, Agam, Padang Pariaman, dan Kota Padang Panjang.

Ia menjelaskan, sebagai upaya memantau aktivitas Marapi, telah dipasang dua unit CCTV oleh BMKG yang berada di kaki gunung, tepatnya di sisi sebelah utara dan selatan. Alat pemantau itu terkoneksi dengan Pusat Pengendalian dan Operasional BPBD Sumbar.

Berdasar kajian, Gunung Marapi memiliki siklus letusan ratusan tahun dengan karakteristik erupsi hampir sama dengan Gunung Kelud.

"Dalam menghadapi ancaman letusan Marapi, masyarakat diharapkan tidak panik, dengan tetap meningkat kewaspadaan dan kesiapsiagaan," katanya.

(KR-SA/Z002)

Pewarta: Siri Antoni
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014