Lebak (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Lebak meluncurkan program gerakan tanam pisang swadaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat perdesaan, dan memenuhi ketersediaan bagi ketahanan pangan lokal.

"Saya yakin program gerakan tanam pisang swadaya dapat memenuhi permintaan pasar," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Rangkasbitung, Selasa.

Ia mengatakan selama ini kebutuhan pisang di wilayah Banten dan DKI Jakarta masih dipasok dari berbagai daerah di Pulau Sumatera.

Pemerintah daerah meluncurkan program gerakan tanam swadaya dimaksudkan untuk memenuhi permintaan pasar di daerah itu.

Penanaman pisang sangat tumbuh subur dan biaya pemeliharaan relatif kecil dibandingkan tanaman biji-bijian maupun hortikultura.

"Kami optimistis program gerakan tanam pisang swadaya bisa memenuhi pasar Banten dan DKI Jakarta," ujarnya.

Ia juga mengatakan, sejak dulu hingga kini produksi pisang asal Kabupaten Lebak masih dipasok ke Jakarta melalui angkutan Colt Diesel dan Kereta Api.

Harga pisang tanduk saja mencapai Rp80-100 ribu per tandan, pisang ambon Rp100 ribu, ketan Rp80 ribu, raja Rp70 ribu, pisang nangka Rp60 ribu, dan pisang emas Rp50 ribu per tandan.

"Saya kira pisang Lebak memiliki keunggulan dari rasanya, aroma dan buahnya tebal," katanya

Menurut dia, program gerakan tanam pisang swadaya nantinya pemerintah daerah akan memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok petani di desa.

Mereka para petani mendapat bantuan pohon pisang sebanyak 1.000 pohon bersertifikat varietas unggul.

Pewarta: Mansyur
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014