Jakarta (ANTARA News) - Air diteksi ada di atmosfer sebuah planet di luar sistem tata surya kita, dengan menggunakan teknik baru yang bisa membantu para peneliti mempelajari berapa banyak planet berair seperti Bumi berada di alam semesta.

Tim ilmuwan itu terdiri dari para astronom dari Universitas Pennsylvania dan lembaga-lembaha lainnya. Mereka mendeteksi air pada atmosfer sebuah planet sebesar Jupiter yang mengorbiti bintang terdekatnya bernama Tau Boötes.

Penemuan ini dijelaskan dalam sebuah laporan ilmiah yang dipublikasikan pada 24 Februari 2014 dalam versi online Astrophysical Journal Letters.

Chad Bender dari jurusan Astronomi dan Geofisika Universitas Pennsylvania dan penyusun laporan ilmiah itu menyebutkan bahwa "Planet-planet seperti tau Boötes b, yang sama besarnya dengan Jupiter namun jauh lebih panas itu tak berada di dalam sistem tata surya kita."

"Pendeteksian kami mengenai air di atmosfer tau Boötes b adalah penting karena membantu kami memahami bagaimana planet-planet eksotis sepanas Jupiter terbentuk dan berevolusi."

"Ini juga membuktikan keefektifan teknik baru kami yang mendeteksi radiasi inframerah dalam atmosfer planet-planet ini," kata dia seperti dikutip New Scientist online.

Sebelumnya para ilmuwan berhasil mendeteksi air pada sejumlah planet lainnya dengan menggunakan teknik yang hanya bisa beroperasi jika sebuah planet memiliki orbit yang melewati di depan bintangnya, ketika menghadap Bumi.

"Kami kini menggunakan teknik inframerah baru yang efektif terhadap sejumlah planet nontransit lainnya yang mengorbiti bintang-bintang di dekat Matahari," kata Bender.

"Planet-planet ini jauh lebih dekat ke kita ketimbang planet-planet transit terdekat, namun umumnya diabaikan para astronom karena mengukur langsung atmosfer mereka dengan teknik yang sekarang ada adalah sulit dan mustahil."

Dengan teknik baru ini dan teleskop-teleskop masa depan yang lebih kuat seperti Teleskop Ruang Angkasa James Webb dan Teleskop Thirty Meter, para astronom berharap bisa menjelaskan atmosfer planet-planet yang jauh lebih dingin dan lebih jauh dari bintangnya di mana air liquid mungkin jauh lebih mungkin ada," kata dia.

Bender mengepalai proyek lebih besar lainnya yang bertujuan mengarakterisasi atmoser planet-planet ekstrasolar sepanas Jupiter. Penemuan Tau Boötis adalah subkomponen dari proyek ini secara lebih besar, demikian New Scientist.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014