Jakarta (ANTARA News) - Pembuat software dan penyedia layanan analisis bisnis, SAS, meraih pendapatan 3,02 miliar dolar AS pada 2013, naik 5,2 persen dari pendapatan tahun sebelumnya, melanjutkan pertumbuhan terturut-turut dalam 38 tahun.

Pertumbuhan positif SAS disumbang terutama dari melonjaknya penjualan solusi pencegahan fraud dan security intelligence sebesar 44 persen, menurut siaran pers yang diterima ANTARA News dari SAS Indonesia, Rabu.

Pendapatan dari layanan berbasis cloud, SAS Solutions on Demand, tumbuh 20 persen, kemudian pendapatan dari sektor energi dan pelayanan umum naik 18, segmen kesehatan membaik 17 persen, dan sektor pasar modal tumbuh 16 persen.

Solusi SAS selama ini menangani big data untuk memberitahu organisasi tentang cara bisnis yang efektif dan mengingatkan yang tidak efektif.

“Data adalah aset dari penting nya peningkatan untuk sebuah organisasi” kata CEO SAS Jim Goodnight.

“Jumlah data yang mengalir masuk sangatlah besar, tidak akan mungkin untuk dapat menganalisis dengan cepat dan membuat keputusan sehari-hari yang extraordinary tanpa infrastruktur analisis berperforma tinggi. Selama dua tahun terakhir kami memberikan analisis teknologi yang baru dan berbeda untuk dapat menemukan nilai dari seluruh data yang ada.”

Henry Morris, Senior Vice President of Worldwide Software and Services Research IDC, mengatakan bahwa sekarang volume data telah mencapai dan melampaui level yang sudah diprediksi, dengan begitu peluang dan kompleksitas telah meningkat.

"Kami menginvestasikan 25 persen dari pendapatan di 2013 untuk riset dan pengembangan dan sebagai pemimpin dengan rekam jejak mampu mengantisipasi apa yang akan terjadi kemudian, SAS mampu membantu organisasi di seluruh dunia untuk menjelajahi big data dalam memperoleh perspektif yang baru.”


Jim Davis, Senior Vice President SAS menambahkan bahwa tidak semua bisnis mempunyai big data, kesempatan untuk bisnis berkembang bergantung pada sebaik apa dalam mengeksplorasi data yang tersedia secara publik.

“Data ada di mana-mana” kata Davis. “Datang dari berbagai sumber seperti sistem finansial, sensor, web traffic, perangkat yang digunakan sehari-hari, platform sosial media dan data base publik milik pemerintah. Penyimpanan dengan biaya murah dan komputasi in-memory telah tersedia untuk membantu organisasi membuat pilihan yang proaktif terhadap banyak hal, dari pemasaran hingga desain produk.”

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014