Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengimbau pemerintah dapat mengurangi subsidi bahan bakar minyak pada tahun ini, agar membuat inflasi menjadi lebih rendah dan terkendali.

"Kita sekarang dalam kondisi tenang karena inflasi sudah ada di track normal 4,5 plus minus satu persen, kalau ada respon terkait pengurangan subsidi BBM tentu akan mempengaruhi inflasi," ujar Agus, saat ditemui dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu.

Agus menilai, pengurangan subsidi BBM merupakan salah satu langkah upaya reformasi struktural, dan pemerintah perlu merespon subsidi energi yang saat ini kurang tepat sasaran.

"Karena subsidi BBM sekarang itu sifatnya subsidi harga, sehingga masyarakat yang tidak perlu menikmati justru ikut menikmatinya," kata Agus pula.

Ia menambahkan, selain pengurangan subsidi BBM, perubahan model subsidi yang menyentuh langsung ke masyarakat miskin juga dapat menjadi alternatif.

Kedua upaya tersebut, menurutnya, akan dapat membuat ekonomi Indonesia khususnya APBN menjadi lebih sehat.

"Saya mengimbau secara umum kepada pemerintah untuk mempertimbangkannya (pengurangan subsidi BBM, Red)," ujar Agus lagi.

Pemerintah pada Juni 2013 lalu resmi menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium dan solar.

Premium naik dari Rp4.500 menjadi Rp6.500, sedangkan solar naik dari Rp4.500 menjadi Rp5.500.

Badan Pusat Statistik menyebutkan, penyebab utama laju inflasi tahun 2013 yang mencapai 8,38 persen adalah kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dengan andil atas inflasi sebesar 1,17 persen.

(C005/B014)

Pewarta: Citro A
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014