Pekanbaru (ANTARA News) - Sebanyak empat ekor harimau Sumatera berkeliaran di wilayah Kabupaten Bengkalis, Riau, saat kawasan hutan di daerah itu terbakar sehingga keberadaannya membuat ketakutan pasukan pemadam kebakaran.

"Pagi ini saya ditelepon anggota saya, semua anggota pemadam kebakaran berlarian karena terlihat ada seekor harimau membawa anaknya berkeliaran," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bengkalis M. Jalal kepada Antara di Posko Tanggap Darurat Asap di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan, habitat harimau sumatera di kawasan hutan yang berada diperbatasan Bengkalis dan Kota Dumai ikut terbakar membuat satwa liar keluar dari sarangnya. Induk harimau beserta anaknya itu terlihat di Dusun Bukit Lengkung, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu.

Jalal mengatakan dua ekor harimau dewasa lainnya juga terlihat di Desa Temiang masih di kecamatan yang sama. Menurut dia, luas lahan dan hutan terbakar di Bengkalis saat ini diperkirakan mencapai sekitar 3.629 hektare (ha), dengan lokasi terluas di daerah Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu, yang mencapai 2.000 ha.

Sebagian besar lokasi kebakaran berada di kebun kelapa sawit milik warga yang berusia 5-6 tahun dan sudah produktif, serta kebun akasia milik perusahaan hutan tanaman industri PT SPA. Kebakaran terjadi sejak tanggal 20 Februari lalu yang sulit dipadamkan akibat sumber air mengering, dan jarak pandang hanya mencapai 10-20 meter akibat asap pekat yang menyesakan.

"Kami sadar harimau itu pasti juga ketakutan karena asap sangat pekat, karena itu kami lebih baik menghindar dan melaporkan kejadian ini ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau supaya bisa mengamankan harimaunya," kata Jalal.

Sebelumnya, jejak harimau juga terlihat di daerah Barak Aceh yang menjadi tempat pengungsian 125 orang warga Tanjung Leban selama kebakaran melanda daerah itu. Jalal mengatakan warga kini merasa cemas di pengungsian.

"Kalau hari sudah gelap warga di pengungsian tidak berani keluar sendiri untuk buang air kecil, takut tiba-tiba ketemu harimau," katanya.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014