Phnom Penh (ANTARA News) - Kamboja telah mencabut larangan satu-bulan protes publik setelah situasi umum telah dipulihkan, kata Jenderal Kheng Tito, juru bicara Polisi Militer Nasional seperti dikutip Xinhua hari ini.

"Perdana Menteri Hun Sen telah kami telah mencabut larangan demonstrasi setelah situasi telah membaik," katanya kepada Xinhua.

Pemerintah memberlakukan larangan sementara demonstrasi pada 4 Januari setelah dua demonstrasi berubah menjadi kekerasan yang membuat empat demonstran tewas dan 21 lainnya ditahan.

Hun Sen mengatakan Selasa bahwa di masa mendatang setiap demonstrasi oposisi akan dihadapi unjuk rasa tandingan dari pendukung pemerintah yang memiliki "hak yang sama" untuk melakukannya.

"Sekarang, demonstrasi memiliki dua kelompok. Pendukung partai pro-oposisi memiliki hak untuk menunjukkan, dan pendukung pro-pemerintah yang juga memiliki hak yang sama untuk menggelar aksi unjuk rasa," kata Hun Sen.

Unjuk rasa politik antara partai penguasa Perdana Menteri Hun Sen Partai Rakyat Kamboja (CPP) dan oposisi Sam Rainsy pimpinan Partai Penyelamat Partai Nasional Kamboja (CNRP) telah berlangsung sejak hasil pemilu Juli menunjukkan CPP memenangkan 68 kursi parlemen sedangkan 55 kursi dimenangkan CNRP.

(H-AK)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014